23 Desember 2024

Wisuda 2.032 Santri Penghafal Alquran dan Kisah Syekh Abdul Qodir Jailani

0
Wisuda 2.032 Santri Penghafal Alquran dan Kisah Syekh Abdul Qodir Jailani

Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri wisuda 2.032 santri Madrasah Ibtidaiyah se-Jombang dok.kemenag

JAKARTA — Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri wisuda 2.032 santri Madrasah Ibtidaiyah se-Jombang yang hafal Juz 30 Alauran pada Ahad (22/12/2024). Nasaruddin mengaku terharu dan berpesan tentang kejujuran sebagai kunci menghafal Alquran.

“Saya bangga melihat anak-anakku, ribuan santri, anak bangsa yang hafal Al-Qur’an, dan diwisuda hari ini,” kata Nasaruddin Umar, dikutip dari laman Kemenag.

Ribuan wisudawan ini berasal dari 21 kecamatan di Jombang, Jawa Timur. “Anak-anakku sekalian, kalau mau hafal (seluruh) Alquran, jujur sejujurnya, jangan pernah bohong,” kata dia.

Lalu Nasaruddin bercerita tentang Imam Syafi’i. Doa mengungkapkan, Imam Syafi’i sudah hafal Alquran pada usia lima tahun.

“Resepnya adalah tinggalkan dosa. Berbakti kepada orangtua atau guru. Dan mulutnya dipelihara jangan berbohong,” kata Nasaruddin Umar.

Nasaruddin juga berkisah tentang Syekh Abdul Qodir Jailani yang hafal Alquran pada umur lima tahun. Ketika itu, Syekh Abdul Qodir Jailani disuruh Ibunya untuk nyantri ke Kota Bagdad yang jaraknya 2.500 KM dari Makkah. Perjalannya ditempuh dengan menaiki seekor unta. Di tengah perjalanan, Syekh Abdul Qodir Jailani dan rombongan saudagar dirampok.

“Syekh Abdul Qodir Jailani ditanya sang perampok, mana harta dan uangmu. Syekh Abdul Qodir Jailani menjawab, saya tidak punya harta, saya ingin nyantri ke Bagdad, tapi uangku ada di jahitan bajuku ditaruh oleh Ibu. Sang rampok pun tercengang, karena kejujuran Syekh Abdul Qodir Jailani. Dan perampokpun akhirnya taubat,” kata Nasaruddin Umar.

Nasaruddin Umar mengatakan, dari kisah ini dapat diambil hikmah bahwa seorang perampok bisa tobat karena kejujuran anak kecil yakni Syekh Abdul Qodir Jailani.

Sementara itu, Nasaruddin juga memberi arahan pada Wisuda X Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Urwatul Wutsqo, di Jombang, pada Ahad. Nasaruddin Umar mengharapakan alumni Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) menjadi lulusan yang berilmu, cedekiawan muslim yang bermanfaat bagi diri dan masyarakat secara luas.

“Jadilah cendekiawan muslim, dan tidak hanya sekedar ilmuan muslim,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *