Warga Lebanon Bersiap Memulai Kehidupan Baru
BEIRUT — Usai gencatan senjata, warga Lebanon kini mulai kehidupan baru setelah dibombardir oleh Israel. Warga Dahiye, pinggiran selatan Beirut yang diserang selama dua bulan, tengah berupaya memulihkan diri dari kehancuran.
Warga Lebanon berjuang melawan kerusakan yang parah. Mereka tetap bertekad dalam upaya untuk memulihkan keadaan normal. Salah satunya, Sara Ibrahim, yang toko dan rumahnya mengalami kerusakan.
“Setelah setiap serangan, kami akan datang dan memeriksa bisnis kami. Ini adalah mata pencaharian kami, kami tidak bisa meninggalkannya,” kata dia, dilansir dari laman Anadolu Agency.
Dia mengungkapkan kegembiraannya atas pengumuman gencatan senjata. “Kami sangat senang sampai tidak bisa tidur di malam hari. Kami segera kembali ke rumah kami,” kata dia
Ibrahim menekankan tekadnya untuk tetap tinggal meskipun mengalami kesulitan. “Kami di sini untuk tinggal. Apa pun yang datang dari Tuhan, kami terima dengan rasa syukur. Pengorbanan diperlukan untuk melindungi tanah air kami,” ucapnya.
Adapun serangan udara yang intens dari Israel, menargetkan wilayah yang dikenal sebagai benteng Hezbollah. Ini menyebabkan kerusakan begitu luas, dan pada akhirnya penerapan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Lebanon mulai dijalankan pada Rabu (27/11/2024).
Seorang pemilik toko elektronik, Mohammed Akika menggambarkan pengungsian yang dialaminya selama serangan tersebut.
“Kami, seperti banyak keluarga lainnya, terpaksa pergi. Dengan berakhirnya perang Israel yang tidak adil, kami kembali. Semoga Tuhan tidak pernah membiarkan kami melihat perang lagi,” kata dia.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan pada Selasa (26/11/2024), Pemerintah Lebanon dan Israel telah menyetujui usulan AS untuk mengakhiri konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah.
“Israel akan secara bertahap menarik pasukannya yang tersisa,” kata Biden.
Kesepakatan tersebut dijadwalkan mulai berlaku pada Rabu hpukul 04.00 pagi waktu setempat (0200 GMT). Selain itu akan melibatkan Angkatan Bersenjata Lebanon yang akan mengerahkan dan mengambil alih kendali Lebanon selatan selama 60 hari ke depan.
Biden mengatakan, AS bersama Prancis dan sekutu lainnya telah berjanji untuk bekerja sama dengan Israel dan Lebanon untuk memastikan bahwa pengaturan ini dilaksanakan sepenuhnya.
“Kami, bersama Prancis dan negara-negara lain, akan memberikan bantuan yang diperlukan untuk memastikan kesepakatan ini dilaksanakan sepenuhnya dan efektif,” kata dia.