UNRWA Laporkan Stafnya Dianiaya Tentara Israel
GAZA — Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan pada Jumat (12/7/2024) bahwa stafnya dari Jalur Gaza yang ditahan oleh tentara Israel mengalami penganiayaan dan penyiksaan.
“Di Gaza, UNRWA telah membayar harga yang sangat buruk, 195 rekan kami tewas dan hampir 190 instalasi rusak atau hancur, menewaskan lebih dari 500 orang yang mencari perlindungan PBB,” kata ketua UNRWA, Philippe Lazzarini, pada konferensi pers dikutip dari laman Anadolu Agency.
Di samping itu, tidak ada jumlah pasti warga Palestina yang ditahan oleh pasukan Israel dari Gaza. Menurut angka Palestina, jumlah mereka yang ditahan diperkirakan mencapai ribuan.
Adapun Israel mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera. Zionis telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza semenjak serangan 7 Oktober oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 38.300 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan hampir 88.300 orang terluka. Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah. Adalah tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum negara itu diinvasi pada 6 Mei.