Turki: Israel Tak Miliki Niat Akhiri Konflik Gaza
ANKARA — Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan mengatakan pada Ahad (14/7/2024) bahwa Israel tidak berniat membawa perdamaian ke Jalur Gaza. Hal ini disampaikan Fidan saat konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Faisal Bin Farhan.
“Setelah serangan terhadap warga sipil di Khan Yunis pada hari Sabtu, kami menyimpulkan bahwa niat Israel bukanlah untuk mengakhiri konflik ini, namun melanjutkan kebijakannya untuk memusnahkan rakyat Palestina,” kata Fidan dikutip dari laman Middle East Monitor.
Di sisi lain, Faisal bin Farhan memperbarui seruan negaranya untuk segera melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Dia juga menekankan perlunya akses terhadap bantuan kemanusiaan ke wilayah kantong yang terkepung.
Diplomat utama Saudi mengatakan bahwa Israel secara sistematis menghalangi akses bantuan kemanusiaan ke wilayah kantong tersebut. “(Pentingnya) menetapkan jalur yang sejati dan efektif untuk mencapai cakrawala politik guna menyelesaikan konflik di Palestina dengan menghidupkan kembali solusi dua negara,” sebutnya.
Adapun Tentara pendudukan Israel telah melancarkan serangan militernya terhadap warga Palestina di Jalur Gaza semenjak 7 Oktober dengan dukungan Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Bencana ini telah menghancurkan rumah sakit, sekolah, universitas dan perumahan, serta infrastruktur sipil yang penting. Sementara makanan, air bersih, bahan bakar, dan obat-obatan dilarang memasuki wilayah kantong tersebut.
Hingga saat ini serangan Israel telah menewaskan 38.584 warga Palestina dan melukai hampir 90 ribu lainnya, dengan sedikitnya 10.000 orang hilang, diperkirakan tewas, di bawah reruntuhan rumah mereka. Selain itu, menurut PBB, sekitar dua juta orang di Gaza telah menjadi pengungsi internal.