Slovenia Akui Negara Palestina
LJUBLJANA — Parlemen Slovenia mengeluarkan dekrit yang mengakui negara Palestina. Keputusan ini menyusul pengakuan pekan lalu oleh tiga negara Eropa lainnya.
“Pengakuan hari ini terhadap Palestina sebagai negara berdaulat dan merdeka memberikan harapan kepada rakyat Palestina di Tepi Barat dan Gaza,” tulis Perdana Menteri Robert Golob di akun pemerintah di X setelah pemungutan suara saat bendera Palestina dikibarkan di depan parlemen, dikutip dari laman Malay Mail.
Adapun langkah ini sebagai respons terhadap perang Gaza yang menghancurkan. Slovenia menjadi negara terbaru yang melakukan hal tersebut, dengan terus melakukan pemungutan suara yang bertentangan dengan mosi oposisi untuk menggagalkannya.
Sebanyak lima puluh dua anggota parlemen yang beranggotakan 90 orang memberikan suara mendukung dekrit yang disponsori pemerintah untuk mengakui negara Palestina. Hal ini terjadi setelah sidang parlemen berlangsung selama enam jam.
Sementara pihak oposisi memboikot pemungutan suara tersebut, kecuali satu anggota parlemen yang hadir namun abstain.
Pemerintah kiri-tengah Slovenia mengirimkan dekrit pengakuan negara Palestina untuk mendapatkan persetujuan parlemen pada pekan lalu. Hal ini sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri pertempuran di Gaza sesegera mungkin.
Oposisi konservatif Partai Demokrat Slovenia (SDS) yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Janez Jansa pada Senin (3/6/2024) kemudian mengajukan proposal untuk mengadakan referendum penasehat mengenai pengakuan tersebut.