Serahkan Intervensi ke ICJ, Spanyol Tekankan Perdamaian Palestina

0

Mahkamah Internasional (ICJ) dok.anadoluagency

DEN HAAG — Spanyol menyerahkan Deklarasi Intervensi ke Mahkamah Internasional (ICJ) pada Jumat (28/6/2024) dalam kasus yang diajukan Afrika Selatan terhadap Israel terkait penerapan Konvensi Genosida di Jalur Gaza.

“Intervensi ini dilatarbelakangi oleh tanggung jawab kami sebagai Negara Pihak Konvensi Genosida dan komitmen kuat kami terhadap hukum internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Spanyol, dilansir dari laman Anadolu Agency. 

Spanyol menekankan perlunya solusi dua negara untuk menjamin perdamaian dan stabilitas abadi bagi Palestina dan Israel.

“Kami berupaya berkontribusi untuk mengembalikan perdamaian di Gaza dan Timur Tengah,” lanjut kementerian itu.

Tindakan Spanyol ini sejalan dengan negara-negara lain seperti Kolombia, Meksiko dan Palestina, dengan beberapa negara lain seperti Irlandia, Belgia dan Chile diperkirakan akan bergabung. Langkah ini menggarisbawahi dedikasi negara tersebut untuk mendukung peran ICJ dalam menjaga tatanan internasional berbasis aturan.

Laporan ini menyoroti kekhawatiran mengenai krisis kemanusiaan di Gaza, termasuk terbatasnya akses terhadap bantuan dan kehancuran infrastruktur.

“Kami mendesak ICJ untuk mengatasi kewajiban mencegah genosida dan memastikan kepatuhan terhadap tindakan pencegahan yang mengikat Pengadilan,” sebutnya.

Adapun Spanyol telah berkomitmen untuk mematuhi keputusan ICJ. Hal ini menunjukkan dukungannya terhadap keputusan peradilan internasional dan dedikasinya untuk mendorong perdamaian dan stabilitas global.

Sementara Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza semenjak serangan Hamas pada 7 Oktober.

Di samping itu, menurut otoritas kesehatan setempat lebih dari 37.700 warga Palestina telah terbunuh di Gaza. Sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 86.500 orang terluka.

Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *