Sayyidul Istighfar, Bacaan Dzikir Pagi-Petang
JAKARTA — Umat islam dianjurkan untuk membaca dzikir pagi-petang setiap harinya. Bacaan dzikir pagi dan petang amat beragam bacaannya, salah satunya Sayyidul Istighfar.
Membaca Sayyidul Istighfar setiap pagi satu kali dan setiap petang satu kali. Bacaannya adalah:
“اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي، وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ”
“Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku. Tidak ada sembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku (yakin) dengan janji-Mu dan aku setia pada perjanjianku pada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu. Maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang bisa mengampuni dosa selain Engkau”.
Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi’i Jember, Ustaz Abdullah Zaen Lc.,MA menjelaskan Dalil Landasan yakni dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Barangsiapa mengucapkan Sayyidul Istighfar di waktu siang dengan penuh keyakinan, lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore; maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan, lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi; maka ia termasuk penghuni surga”. HR. Bukhari dari Syaddad bin Aus radhiyallahu’anhu.
“Beristiqamahlah membaca Sayyidul Istighfar setiap pagi dan petang dengan penuh keyakinan! Sungguh balasannya adalah surga. Sebagaimana telah dijanjikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,” kata Ustadz Abdullah.
“Sebab kita mengawali hari dengan tauhid dan menutupnya dengan tauhid pula. Mengakui status kehambaan. Juga dengan penuh kerendahan, kita mengakui curahan karunia-Nya. Lalu berkomitmen untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya,” lanjut Ustadz Abdullah.
Renungan Kandungannya, bacaan ini dinamai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan Sayyidul Istighfar. Artinya adalah istighfar yang terbaik dan paling istimewa. Mengapa dari bacaan justru Sayyidul Istighfar yang dinobatkan menjadi redaksi terbaik?
Para ulama menjelaskan bahwa Sayyidul Istighfar ini dibuka dengan pujian kepada Allah ta’ala. Di mana umat mengakui ketuhanan Allah. Dialah Sang Pencipta, Sang Pemberi Rizki dan Sang Pengatur alam semesta. Lalu umat menyatakan bahwa Allahlah satu-satunya sembahan yang berhak diibadahi, dan manusia adalah hamba-Nya.
Setelah mengawali bacaan dengan pujian kepada Allah, lalu umat menyampaikan komitmen setia pada-Nya. Bahwa manusia berusaha untuk selalu memenuhi janji menaati segala perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya, semampu dirinya. Sebab manusia yakin bahwa Allah akan menepati janji-Nya untuk memasukkan orang yang menaati-Nya ke surga.
Dosa memiliki segudang dampak buruk. Sebagai manusia yang tidak mungkin suci dari dosa, seseorang ingin terhindar dari dampak buruknya. Maka manusia pun memohon perlindungan kepada Allah dari perbuatan buruk berikut efeknya.
Sesudah itu, dengan sepenuh hati manusia mengakui kebaikan Allah dan kekurangan dirinya. Setiap saat Allah melimpahkan nikmat-Nya pada manusia. Walaupun demikian, realitanya justru kita teramat sering untuk membalas kebaikan itu dengan pembangkangan kepada-Nya.
Maka, satu-satunya solusi adalah dengan memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan manusia. Sebab tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Allah ta’ala.