13 Maret 2025
Saran SBY untuk Danantara

Peluncuran Danantara Indonesia pada Februari 2025 dok.presidenri

JAKARTA — Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang baru diluncurkan akhir Februari 2025 lalu mendapatkan banyak tanggapan. Tidak sedikit yang mengkhawatirkan Danantara, Presiden RI ke-enam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan saran agar Danantara berjalan dengan baik.

“Kuncinya, Danantara harus benar-benar memiliki good governance, expertise (kecakapan) para pengelola Danantara, “economic dan business judgement yang tepat dan pruden, akuntabilitas dan transparansi, kepatuhan pada pranata hukum dan ada progres yang positif dari waktu ke waktu. Pengelolaan Danantara juga mesti bebas dari konflik kepentingan, politics free dan kemajuannya secara berkala diinformasikan kepada masyarakat,” kata SBY melalui laman X.

SBY mengatakan, sepanjang pengamatan dirinya, Danantara yang diluncurkan Presiden Prabowo 24 Februari 2025 lalu mendapatkan tanggapan dari kalangan ekonom, pengamat dan juga politisi. Dia mengungkapkan, sejumlah kalangan mengkhawatirkan apabila Danantara ini tidak memberikan manfaat. Akan tetapi sebaliknya, bakal menjadi masalah bagi perekonomian Indonesia.

“Pandangan saya, sebenarnya niat dan tujuan Presiden Prabowo ini baik. Keberadaan Danantara diharapkan bisa memperkuat investasi nasional, utamanya yang bersifat strategis (long-term strategic investment) yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menuju ekonomi Indonesia yang kuat (strong economy),” kata dia.

“Saya berpendapat, kesangsian dan kecemasan sebagian kalangan ini mesti dilihat dari kacamata yang positif. Artinya, mereka tidak ingin Danantara yang bertujuan mulia ini gagal dan tidak mencapai tujuannya. Terhadap suara rakyat seperti itu justru mesti membuat para pengelola Danantara tertantang dan mesti pula membuktikan bahwa kecemasan rakyat itu tak akan terjadi,” lanjut SBY.

Adapun Danantara akan menjadi sovereign wealth fund (swf) Indonesia. Danantara disebut akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar Amerika Serikat (AS), dengan proyeksi dana awal untuk Danantara mencapai 20 miliar dolar AS.

Presiden RI, Prabowo Subianto menyebut, dana-dana yang dikelola Danantara akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan.

Prabowo mengatakan, ‘Daya’ berarti energi atau kekuatan, ‘Anagata’ berarti masa depan, sehingga ‘Daya Anagata Nusantara’ berarti energi atau kekuatan untuk Tanah Air atau Nusantara di masa mendatang.

Baca juga: Resmi Diluncurkan, Apa Itu Danantara?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *