14 Maret 2025
Resmi Diluncurkan, Apa itu Danantara?

Danantara dok.antara

JAKARTA — Presiden RI, Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (24/2/2025).

“Peluncuran Danantara Indonesia memiliki arti penting, karena Danantara bukan hanya sekedar sebuah badan pengelola Investasi. Melainkan harus menjadi instrumen pembangunan yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan Indonesia. Jangan salah, bukan sekedar dana investasi, melainkan instrumen alat pembangunan nasional yang harus bisa mengubah cara kita mengelola kekayaan demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” kata Prabowo saat peluncuran yang disiarkan langsung media televisi nasional melalui Youtube.

Dalam kesempatan ini hadir Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Presiden RI ke-enam, Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI ke-tujuh, Joko Widodo, Wakil Presiden RI ke-13, KH Ma’aruf amin, Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI ke-11 Budiono.

Adapun Danantara akan menjadi sovereign wealth fund (swf) Indonesia. Danantara disebut akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar Amerika Serikat (AS), dengan proyeksi dana awal untuk Danantara mencapai 20 miliar dolar AS.

Prabowo menyebut, dana-dana yang dikelola Danantara akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan.

Prabowo mengatakan, ‘Daya’ berarti energi atau kekuatan, ‘Anagata’ berarti masa depan, sehingga ‘Daya Anagata Nusantara’ berarti energi atau kekuatan untuk Tanah Air atau Nusantara di masa mendatang.

Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede menilai kehadiran BPI Danantara akan mampu mendorong ekspansi ekonomi yang berkelanjutan dan penciptaan lapangan kerja.

“Dengan strategi diversifikasi portfolio yang mencakup greenfield, brownfield, dan akuisisi strategis, Danantara mampu mendorong ekspansi ekonomi yang berkelanjutan dan penciptaan lapangan kerja,” kata Josua mengutip laman Kantor Berita Antara.

Selain itu, melalui co-investment dengan investor global, Danantara berpotensi akan menarik foreign direct investment (FDI) yang lebih besar, memperkuat pasar modal Indonesia, serta meningkatkan produksi dan ekspor nasional.

“Danantara diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi melalui investasi strategis di sektor prioritas, seperti energi terbarukan, ketahanan pangan, hilirisasi nikel, dan industri berorientasi ekspor,” kata Josua.

Sementara, Pengamat BUMN yang juga Direktur Next Indonesia Herry Gunawan mengingatkan langkah penting dalam pengelolaan Danantara yaitu penerapan tata kelola perusahaan, dan manajemen risiko yang memadai.

Konkretnya dalam manajemen risiko, ia mencontohkan jangan sampai keputusan dibuat oleh satu orang atau satu ruang, namun setidaknya harus ada dua orang atau dua ruang, sehingga ada saling kontrol. “Peran DPR juga sangat penting. Kita berharap DPR sensitif terhadap aksi korporasi BUMN di bawah Danantara,” kata Herry, mengutip Antara.

Selain itu, ia mengingatkan agar badan ini dijauhkan dari kepentingan politik, yang mana adanya intervensi berorientasi politik dapat menjadikan BUMN menjadi sasaran.

“Karena itu, semua orang dari pemerintah hingga legislatif dan yudikatif harus menjaga Danantara, yang diharapkan menjadi masa depan perekonomian nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bukan hanya soal BUMN,” kata Herry.

Sementara Prabowo telah resmi menandatangani UU Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 mengenai Badan Usaha Milik Negara, serta Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.

Hadirnya Danantara disebut merupakan perwujudan gagasan para tokoh bangsa sejak 50 tahun lalu, yang diselaraskan dengan amanat Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945 untuk memastikan bahwa kekayaan alam Indonesia dikelola oleh negara demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Hal ini disebut sejalan dengan Asta Cita Prabowo Subianto, Danantara akan menjadi fondasi utama dalam memperkuat perekonomian nasional, mendorong pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen, serta berperan sebagai instrumen investasi jangka panjang demi kesejahteraan rakyat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *