PM Inggris Prihatin atas Situasi di Timur Tengah, Serukan Deeskalasi

0

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dok.thenational

LONDON — Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi di Timur Tengah dalam pembicaraan dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Senin (12/8/2024). Hal ini disampaikan Kantor Perdana Menteri Inggris dalam sebuah pernyataan.

Dalam panggilan telepon, Starmer mendesak semua pihak di Timur Tengah untuk melakukan deeskalasi dan menghindari konfrontasi regional lebih lanjut. “Ada risiko serius salah perhitungan dan sekarang saatnya untuk pertimbangan yang tenang dan hati-hati,” kata dia melalui pernyataan tersebut dilansir dari laman Anadolu Agency.

Starmer juga meminta Iran untuk menahan diri dari menyerang Israel. Kemudian menambahkan bahwa perang tidak menguntungkan siapa pun. Starmer menggarisbawahi komitmennya untuk segera melakukan gencatan senjata, pembebasan semua sandera, dan peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Dia melanjutkan, fokusnya harus pada negosiasi diplomatik untuk mencapai hasil tersebut. Dalam pernyataan tersebut disampaikan bahwa kedua pemimpin sepakat bahwa dialog yang konstruktif antara Inggris dan Iran merupakan kepentingan kedua negara.

Dalam pernyataan bersama pada Senin, Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia menyerukan de-eskalasi di Timur Tengah. Kemudian menyatakan dukungan untuk Israel terhadap kemungkinan pembalasan Iran.

Adapun ketegangan meningkat di Timur Tengah menyusul pembunuhan kepala politik kelompok Palestina Hamas Ismail Haniyeh pada 31 Juli di ibu kota Iran, Teheran. Selain itu ketegangan juga meningkat karena pembunuhan Israel pada komandan senior Hizbullah Fuad Shukr dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli.

Di samping itu, Hamas dan Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan Haniyeh. Sementara Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah bertanggung jawab.

Iran bersumpah akan memberikan hukuman keras bagi Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan Haniyeh di tanah Iran. Hizbullah juga diperkirakan akan membalas setelah Israel membunuh Shukr.

Eskalasi terjadi di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 40 ribu warga Palestina menyusul serangan pada 7 Oktober tahun lalu oleh Hamas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *