Permohonan Maaf Delta Air Lines atas Tweet Anti-Palestina

0

dok.airplanepicture

WASHINGTON — Maskapai Penerbangan besar Amerika Serikat (AS), Delta Air Lines telah meminta maaf setelah mendapat reaksi balik atas tweet yang dianggap anti-Palestina.

Adapun kontroversi dimulai ketika Delta menulis tweet sebagai tanggapan terhadap unggahan yang menunjukkan dua pramugari, mengenakan pin bendera Palestina, yang secara keliru disebut sebagai lencana Hamas oleh pengguna di X.

Pengguna yang sama men-tweet pada Selasa (9/7/2024), “Sejak tahun 2001 kami melepas sepatu kami di setiap bandara karena serangan teroris di wilayah AS. Sekarang bayangkan menaiki penerbangan Delta dan melihat para pekerja dengan lencana Hamas di udara. Apa pekerjaanmu?”

Akun Delta X menjawab: “Saya mendengar Anda karena saya pribadi juga merasa takut. Karyawan kami mencerminkan budaya kami dan kami tidak menganggap enteng jika kebijakan kami tidak dipatuhi.” Responsnya kemudian dihapus.

Organisasi advokasi Muslim terbesar di AS, Council on American-Islamic Relations (Cair),mengecam maskapai tersebut atas tweet rasis anti-Palestina dan menuntut permintaan maaf.

“Entah postingan rasis di akun Delta X ini disetujui atau tidak, Delta harus meminta maaf dan mengambil langkah untuk mendidik karyawannya tentang jenis rasisme anti-Palestina yang berbahaya ini,” kata wakil Direktur nasional Cair, Edward Ahmed Mitchell, mengutip laman the National News.

Menyusul reaksi keras tersebut, Delta Air Lines kemudian mengeluarkan permintaan maaf.

“Pada hari Rabu, kami menghapus balasan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai kami. Kami mengupayakan lingkungan yang inklusif dan menghormati semua orang, baik di komunitas maupun di pesawat kami. Karyawan yang bertanggung jawab tidak lagi mendukung saluran sosial Delta. Kami meminta maaf atas postingan yang menyakitkan ini,” kata maskapai tersebut.

Selanjutnya Delta mengumumkan perubahan kebijakannya. Karyawan hanya diperbolehkan mengenakan bendera AS di seragam mereka. Sebelumnya, pin yang mewakili negara dan kebangsaan di seluruh dunia diperbolehkan.

“Kami mengambil langkah ini untuk membantu memastikan lingkungan yang aman, nyaman, dan ramah bagi semua. Kami bangga dengan beragamnya basis karyawan dan pelanggan serta landasan merek kami, yaitu menghubungkan dunia dan memberikan pengalaman premium,” kata maskapai tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *