Pemimpin Dunia Kutuk Serangan Teror di Pakistan
KARACHI — Para pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengutuk serangan teror di provinsi Balochistan, Pakistan barat daya yang menewaskan 26 orang.
Melansir laman Anadolu Agency, polisi menyatakan 26 orang meninggal, dan banyak lainnya terluka dalam ledakan bom di stasiun kereta api kota Quetta di Pakistan barat daya Sabtu (10/11/2024) dini hari.
Dalam sebuah surat, Putin menyatakan kesedihan yang dalam atas tragedi itu. Ia mengutuk keras serangan teroris itu dan menyerukan keadilan bagi mereka yang bertanggung jawab.
Dia menunjukkan solidaritas Moskow dengan Pakistan dalam perang melawan terorisme. Ia menegaskan kembali komitmen negaranya untuk bekerja sama erat dengan otoritas Pakistan dalam memerangi ekstremisme dan melindungi warga dari tindakan kekerasan.
“Kami bertekad untuk melanjutkan kerja sama yang erat dengan mitra Pakistan kami dalam melawan segala bentuk dan manifestasi terorisme,” kata Putin.
Sekretaris Jenderal PBB juga mengutuk keras serangan keji tersebut, dan menyerukan agar para pelaku dimintai pertanggungjawaban. Dalam pesannya kepada Presiden Pakistan Asif Zardari, Guterres menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas, serta kepada rakyat dan pemerintah Pakistan.
Di samping iti Perdana Menteri Malaysia menyampaikan belasungkawa yang tulus atas serangan tersebut.
“Atas nama Malaysia, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada rakyat Pakistan, yang berduka atas kehilangan yang tidak masuk akal dan menghancurkan ini,” kata Anwar melalui X.
Pada Sabtu, Iran, Sri Lanka, Turki, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan negara-negara lain juga menyampaikan belasungkawa kepada Pakistan.