Pemerintah Yaman dan Houthi Sepakat Redakan Ketegangan
SANAA — Pemerintah Yaman dan Houthi pada Selasa (23/7/2024) sepakat untuk meredakan ketegangan. Hal ini dilakukan menyusul serangan Israel baru-baru ini terhadap pelabuhan Hodeidah.
Kantor utusan Khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg mengatakan, pihak-pihak yang bertikai sepakat untuk memulihkan masalah keuangan yang belum terselesaikan.
“(Pemerintah Yaman dan Houthi) semua keputusan dan prosedur baru-baru ini terhadap bank oleh kedua belah pihak dan di masa depan tidak mengambil keputusan atau prosedur serupa,” sebutnya dilansir dari laman thenational.
Sementara penerbangan Yaman akan dilanjutkan antara ibu kota Yaman Sanaa dan Amman di Yordania. Jumlah penerbangan akan meningkat menjadi tiga penerbangan sehari dan penerbangan harian ke Kairo dan India juga akan dilakukan.
Kantor utusan tersebut menyampaikan, Pemerintah Yaman dan Houthi akan bertemu untuk mengatasi tantangan administratif, teknis dan keuangan yang dihadapi oleh perusahaan. Mereka juga akan memprakarsai diadakannya pertemuan untuk membahas semua masalah ekonomi dan kemanusiaan berdasarkan peta jalan.
Pada Selasa, Grundberg mengatakan, kesepakatan yang telah dibuat selama berbulan-bulan ini adalah langkah yang disambut baik. Akan tetapi hal ini diperlukan komitmen yang lebih dalam.
“Langkah-langkah untuk menutup kesenjangan mungkin hanya berfungsi sebagai pembalut luka, namun tidak akan memberikan solusi yang berkelanjutan dan juga tidak akan membuka jalan bagi gencatan senjata nasional dan proses politik tanpa dialog yang berkelanjutan,” kata dia.
Perjanjian tersebut menyusul serangan pertama Israel di negara termiskin di Semenanjung Arab yang terjadi pada Sabtu (20/7/2024). Sedikitnya sembilan orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Peristiwa terjadi sebagai respons terhadap serangan pesawat tak berawak Houthi yang menembus pertahanan udara Israel. Itu menewaskan satu orang di Tel Aviv sehari sebelumnya.