Pembebasan Tahanan Palestina, Banyak Kondisi Kesehatan Memburuk

RAMALLAH — Israel pada Sabtu (1/1/2025) membebaskan warga Palestina dari penjaranya dalam pertukaran tahanan-sandera keempat, yang banyak dalam kondisi kesehatan buruk. Pembebasan tahanan dilakukan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang sedang berlangsung dengan Hamas.

Melansir Anadolu Agency, sebanyak tiga puluh dua tahanan yang dibebaskan dari Tepi Barat yang diduduki diserahkan kepada Palang Merah Internasional dari fasilitas Penjara Ofer dekat Ramallah. Hal ini sesuai dengan ketentuan gencatan senjata pada 19 Januari.

Ratusan warga Palestina berkumpul di dekat Istana Budaya Ramallah untuk menyambut para tahanan yang dibebaskan. Mereka melambaikan bendera Palestina dan meneriakkan dukungan untuk perlawanan dan Gaza.

Meskipun sudah ada peringatan, massa tetap berkumpul untuk menyambut para tahanan. Mereka mengangkat spanduk kemenangan sebagai bentuk perlawanan terhadap perintah Israel.

Banyak tahanan yang dibebaskan tampak dalam kondisi kesehatan yang buruk, beberapa di antaranya hampir tidak bisa berjalan. Mereka dibawa ke rumah sakit di Ramallah untuk pemeriksaan medis dan perawatan.

Terkait kesehatan tahanan yang buruk, Hamas menyatakan hal itu menyakinkan sikap kebrutalan yang dialami warga Palestina di penjara Israel. “Kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang memerlukan intervensi segera oleh komunitas internasional, PBB, dan kelompok hak asasi manusia,” sebut Hamas.

Menurut harian Israel Haaretz, staf Palang Merah Internasional disebut marah atas cara Israel membebaskan tahanan Palestina pada Sabtu saat mereka digiring keluar dengan tangan di belakang kepala.

Kemudian, 143 tahanan Palestina yang dibebaskan tiba di Jalur Gaza dengan pengawalan Palang Merah. Banyak yang dibawa ke Rumah Sakit Eropa di Khan Younis.