Pelanggaran pada Anak-anak, PBB Masukkan Israel dalam Daftar Hitam

0

Anak-anak Palestina doc.anews

GAZA — PBB pada Jumat (7/6/2024) menyatakan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menambahkan Israel ke dalam daftar global pelanggar yang gagal melindungi anak-anak selama perang. Sementara keputusan ini disebut Israel sebagai tindakan yang memalukan.

Perwakilan tetap Israel untuk PBB, Gilad Erdan mengatakan, dia telah diberitahu bahwa militer Israel akan ditambahkan ke dalam daftar tersebut. Hal tersebut disertakan sebagai lampiran pada laporan Sekretaris Jenderal PBB tentang Anak-anak dan Konflik Bersenjata mengenai negara-negara dan organisasi bersenjata yang belum mengambil tindakan yang memadai untuk melindungi anak-anak selama konflik.

“Saya sangat terkejut dan muak dengan keputusan memalukan ini. Tentara Israel adalah tentara yang paling bermoral di dunia, dan Anda tahu itu. Ini adalah keputusan tidak bermoral yang hanya membantu terorisme dan menguntungkan Hamas,” kata Erdan, melansir dari laman thenational.

Sementara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 36.600 orang, termasuk lebih dari 15 ribu anak-anak, telah tewas. Di samping itu lebih dari 83 ribu orang terluka semenjak perang Israel-Gaza dimulai.

Adapun Israel melancarkan serangan dan serangan darat di Gaza setelah militan pimpinan Hamas menyerang komunitas Israel pada 7 Oktober. Itu menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik 250 orang.

Laporan tahunan Anak-anak dan Konflik Bersenjata Guterres akan diterbitkan pada 18 Juni. Erdan mendahului laporan tersebut dengan merilis video saat dia mempelajari keputusan tersebut. Juru bicara Guterres Stephane Dujarric membenarkan bahwa Israel telah ditambahkan ke dalam daftar tersebut.

“Sebelumnya hari ini, kepala staf kami Courtenay Rattray menelepon perwakilan tetap Israel, Gilad Erdan. Seruan ini merupakan bentuk penghormatan yang diberikan kepada negara-negara yang baru tercantum dalam lampiran laporan. Hal ini dilakukan untuk memberikan peringatan kepada negara-negara tersebut dan menghindari kebocoran,” kata Dujarric.

Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengecam keputusan tersebut. “Hari ini, PBB menambahkan dirinya ke dalam daftar hitam sejarah ketika bergabung dengan mereka yang mendukung para pembunuh Hamas,” sebut kantor Netanyahu.

Laporan tersebut menyoroti pelanggaran hak asasi manusia terhadap anak-anak di sekitar 20 zona konflik. Tahun lalu, entitas militer dan bersenjata Rusia yang terkait dimasukkan dalam daftar tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *