PCRS Ambil Jenazah Tahanan Palestina Wafat Disiksa Tentara Israel

0

dok.anadoluagency

YERUSALEM — Bulan Sabit Merah Palestina (PCRS) melaporkan telah mengambil jenazah tahanan Ayman Rajih Abed (50 tahun) dari pos pemeriksaan militer Salem. Jenazahnya menunjukkan tanda-tanda penyiksaan, Abed berasal dari Kafr Dan, sebelah barat Jenin.

Melansir laman Middle East Monitor, Di Rumah Sakit Pemerintah Jenin, menurut direktur rumah sakit Wissam Bakr, dokter melihat bahwa jenazahnya masih diborgol dan menunjukkan tanda-tanda penyiksaan yang jelas. Dokter mengonfirmasi bahwa ada tanda-tanda pemukulan parah yang terlihat, ini menunjukkan bahwa ia telah disiksa hingga meninggal oleh tentara Israel selama penahanannya.

Menurut Ayman Taha, pasukan Israel menyerbu rumah Abed saat fajar, di mana ia dipukuli secara brutal sebelum dibawa ke pos pemeriksaan militer. Ia menambahkan bahwa kerabatnya dalam keadaan sehat pada saat penangkapannya, dan meninggal akibat disiksa di dalam tahanan.

Kematian Abed menambah jumlah tahanan dan narapidana Palestina yang dikonfirmasi terbunuh di dalam penjara Israel semenjak 7 Oktober menjadi 25 orang. Namun, angka ini hanya mencakup individu yang identitasnya telah dikonfirmasi. Otoritas pendudukan Israel terus menyembunyikan informasi tentang identitas banyak orang lain yang telah meninggal di penjara dan kamp, ​​sehingga jumlah pastinya tidak diketahui.

Di samping itu Tentara Israel telah terlibat semenjak pekan lalu dalam operasi militer terbesarnya di Tepi Barat utara sejak 2002. Pasukan telah menyerbu Jenin dan Tulkarm, serta kamp pengungsi mereka dan kamp Fara dekat Tubas. Tentara mundur dari kamp Fara pada Kamis (29/9/2024) pagi dan dari Tulkarm pada malam harinya.

Menurut sumber militer Israel, operasi di Jenin terus berlanjut, dengan tentara Israel mengerahkan pasukan lapis baja, yang didukung oleh kekuatan udara, di kota tersebut. Operasi tersebut telah menewaskan 26 warga Palestina.

Adapun ketegangan telah meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41 ribu warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, semenjak 6 Oktober tahun lalu. Menurut data Palestina, 674 warga Palestina wafat, hampir 5.400 lainnya terluka, dan lebih dari 10.300 ditangkap di wilayah Tepi Barat yang diduduki selama periode yang sama.

Di samping itu pada 19 Juli, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina sebagai tindakan yang melanggar hukum dan menuntut evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *