PBB Tegaskan Gencatan Senjata Gaza dan Pembebasan Sandera

0

Dok.anadoluagency

WASHINGTON — Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada Rabu (17/7/2024) menegaskan kembali permintaannya untuk melakukan gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera, karena situasi kemanusiaan di wilayah kantong Palestina adalah noda moral bagi semua.

Melansir laman Middle East Monitor, Guterres mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dibacakan oleh kepala stafnya, Courtenay Rattray, bahwa ada kebutuhan untuk gencatan senjata kemanusiaan segera dan pembebasan semua sandera tanpa syarat.

Hal tersebut dibacakan dalam pertemuan mengenai Timur Tengah yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. Guterres mencatat bahwa pembicaraan dengan Mesir, Qatar dan Amerika Serikat (AS) untuk mencapai kesepakatan untuk membebaskan para sandera dan melakukan gencatan senjata terus berlanjut dengan beberapa kemajuan yang dilaporkan.

“Para pihak harus mencapai kesepakatan seperti itu sekarang. Situasi kemanusiaan di Gaza adalah noda moral bagi kita semua,” kata Sekjen PBB tersebut.

Dia memperingatkan bahwa sistem dukungan kemanusiaan di Gaza hampir hancur, dan ketertiban umum menjadi terganggu. Sementara di Tepi Barat, Sekjen PBB mengatakan bahwa Wilayah Timur dan Yerusalem menghadapi kondisi yang berbahaya.

“Tingkat kekerasan yang tinggi masih terus terjadi, termasuk yang dilakukan oleh pasukan keamanan Israel, pemukim dan kelompok bersenjata Palestina,” kata Guterres.

Dia juga mendesak diakhirinya konflik dan solusi untuk mengakhiri pendudukan Israel. “Dan perang yang mengerikan ini harus diakhiri. Kita harus kembali fokus untuk mencari solusi politik yang akan mengakhiri Pendudukan dan menyelesaikan konflik sejalan dengan hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan,” papar Guterres.

Di samping itu, Israel mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata Gaza segera. Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza semenjak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Menurut otoritas kesehatan setempat, hampir 38.800 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 89.100 orang terluka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *