PBB Kecam Israel dan Minta AS Bertanggung Jawab atas Pasokan Senjata

0

dok.xinhua

NEW YORK — Anggota Dewan Keamanan PBB mengecam serangan militer Israel baru-baru ini terhadap sebuah sekolah yang menampung orang-orang terlantar di Gaza menewaskan 100 warga Palestina. Sementara Rusia dan Cina meminta pertanggungjawaban Amerika Serikat (AS) atas insiden tersebut karena dukungan senjata.

“Ketika mendorong Resolusi Dewan Keamanan 2735, AS mengklaim bahwa Israel telah menerima perjanjian gencatan senjata, tetapi kenyataannya justru sebaliknya,” kata Wakil Tetap Cina untuk PBB, Fu Cong, dilansir dari laman Anadolu Agency.

Dia mengatakan, tidak ada tanda-tanda kredibel terkait komitmen Israel untuk gencatan senjata. Cong mengatakan, operasi militer terus meluas dan korban sipil terus meningkat. Utusan Cina tersebut mencatat bahwa AS adalah pemasok senjata terbesar bagi Israel, dan memiliki pengaruh yang cukup besar atas negara tersebut.

“Kami berharap AS akan mengambil tindakan yang tulus dan bertanggung jawab untuk mendorong Israel menghentikan operasi militernya di Gaza sesegera mungkin, dan menghentikan pembantaian warga sipil,” kata Cong.

Cong juga mengingatkan bahwa nyawa warga sipil tidak boleh dianggap remeh. Kongres mengutuk serangan Israel baru-baru ini terhadap Sekolah Al-Tabeen di Gaza timur dan juga laporan kekerasan seksual yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap tahanan Palestina.

Di samping itu, Utusan Rusia Dmitry Polyanskiy mengatakan kepada Dewan bahwa negaranya begitu terguncang oleh serangan terhadap sekolah tersebut. Kemudian menyampaikan belasungkawa tulus Rusia kepada keluarga korban tewas, dan berharap pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka. Demikian pula, Polyanskiy menyalahkan AS atas korban sipil yang terus berlanjut di Gaza.

“Mengharapkan rekan-rekan Barat kita, terutama Amerika, yang bersekongkol dengan Israel untuk mengungkapkan belas kasihan kepada warga Palestina adalah hal yang sia-sia,” kata Polyanskiy.

Di sisi lain, Wakil tetap Aljazair di PBB, Amar Bendjama, bertanya kepada para anggota: “Berapa lama lagi ini akan menjadi pertemuan Dewan Keamanan yang tidak efektif, sia-sia, dan tanpa harapan?”

Ia menekankan bahwa Dewan Keamanan memiliki tanggung jawab utama secara hukum dan moral untuk bertindak. Dia menekankan DK PBB untuk bertindak tegas mengemban mandatnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *