Negara-negara Arab Sepakat Dukung Suriah di Masa Transisi
AQABA — Para menteri luar negeri Arab menyatakan bahwa mereka akan mendukung Suriah dalam masa transisi dari kekuasaan Bashar Al Assad. Kesepakatan ini disampaikan negara-negara Arab dalam pertemuan di Aqaba, Yordania pada Sabtu (14/12/2024) untuk membahas masa depan Suriah.
Negara-negara Arab bekerja sama dengan PBB untuk menciptakan kondisi bagi pemulangan pengungsi Suriah yang aman. Selanjutnya juga memberi mereka dukungan kemanusiaan setelah rezim Assad digulingkan, menyusul perang saudara selama 13 tahun.
“Kami semua berdiri di sisi rakyat Suriah dan kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk membantu mereka membangun masa depan yang lebih baik menuju kehidupan yang stabil dan aman yang telah lama mereka inginkan selama beberapa dekade,” kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi dilansir dari laman the National.
Baca juga: Runtuhnya Rezim Bashar Al Assad di Suriah
Negara-negara Arab juga menyerukan pembentukan badan pemerintahan transisi yang inklusif dengan konsensus Suriah. Hal ini dilakukan untuk beralih dari fase transisi ke sistem politik baru melalui pemilihan umum yang bebas dan adil diawasi oleh PBB, berdasarkan konstitusi baru disetujui oleh warga Suriah.
Adapun pertemuan tersebut mempertemukan perwakilan dari Kelompok Kontak Menteri Liga Arab untuk Suriah, yang terdiri dari Yordania, Arab Saudi, Irak, Lebanon, dan Mesir, serta menteri luar negeri Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Qatar.
Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit juga hadir. Sementara itu tidak ada perwakilan Suriah yang hadir dalam pertemuan tersebut. Pejabat dari Iran dan Rusia, pendukung lama Al Assad, juga tidak hadir.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri UEA, Syeikh Abdullah bin Zayed menegaskan kembali komitmen negaranya terhadap keamanan, stabilitas, persatuan, dan kedaulatan Suriah. Ia menyoroti pertemuan-pertemuan penting tersebut dalam mendorong pendekatan kolektif Arab, regional, dan internasional untuk mencapai penyelesaian politik di Suriah.
Di samping itu, Para menteri Arab juga mengutuk serangan Israel ke zona penyangga antara Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dan Suriah serta pedesaan Damaskus. Ini terhadi Al Assad dan keluarganya melarikan diri ke Rusia menjelang masuknya kelompok pemberontak ke ibu kota pada 8 Desember.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, yang juga berada di Aqaba, mengatakan Washington telah melakukan kontak langsung dengan para pemberontak yang menang.
“Kesepakatan hari ini mengirimkan pesan terpadu kepada otoritas sementara dan pihak-pihak yang baru di Suriah mengenai prinsip-prinsip yang penting untuk menjamin dukungan dan pengakuan yang sangat dibutuhkan,” kata Blinken.