Menlu Turki Temui Ahmed al-Sharaa di Damaskus
DAMASKUS — Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan pada Ahad (22/12/2024) bertemu dengan pemimpin pemerintahan baru Suriah, Ahmed al-Sharaa, di ibu kota Damaskus.
Melansir Anadolu Agency, Wakil Menteri Luar Negeri Turki Nuh Yilmaz, Penjabat Kuasa Usaha Turki di Kedutaan Besar Damaskus Burhan Koroglu, dan perwakilan yang ditunjuk sebagai menteri luar negeri pemerintah sementara Suriah, Esaad Hasan Seyban juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Seorang diplomat tinggi Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah juga melakukan perjalanan ke Damaskus pada Jumat (20/12/2024), di mana ia bertemu dengan pejabat dari Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Hal tersebut dilakukan untuk membahas perlunya proses politik yang inklusif.
Baca juga: Harapan Ahmed al-Sharaa untuk Masa Depan Suriah
Adapun pertemuan tersebut menandai pertemuan pertama antara pejabat AS dan HTS beberapa hari setelah pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, Bashar Assad, melarikan diri ke Rusia. Assad melakukan perjalanan setelah kelompok anti-rezim menguasai Damaskus pada 8 Desember.
Sebelumnya Pemimpin de facto Suriah, yang juga pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Ahmed al-Sharaa mengatakan, negaranya kelelahan karena perang dan tidak menjadi ancaman bagi negara-negara tetangganya atau Barat. Ia menyerukan agar sanksi terhadap Suriah dicabut.
“Sekarang, setelah semua yang terjadi, sanksi harus dicabut karena sanksi tersebut ditujukan kepada rezim lama. Korban dan penindas tidak boleh diperlakukan dengan cara yang sama,” kata dia dilansir dari Saudi Gazette.
Sharaa memimpin serangan kilat yang menggulingkan rezim Bashar al-Assad kurang dari dua pekan lalu. HTS merupakan kelompok dominan dalam aliansi pemberontak. Dia sebelumnya dikenal dengan nama samaran Abu Mohammed al-Jolani