Mengapa Muslim Perlu Berbahagia Menyambut Ramadan?

Ilustrasi Puasa Ramadan dok.istock
JAKARTA — Ramadan 1446 Hijriah tinggal menghitung hari, sepatutnya muslim berbahagia dengan kedatangannya. Mengapa penting bagi muslim untuk berbahagia menyambut bulan suci Ramadan?
Mengutip Bahagia Merindu Ramadan oleh Muhammad Iqbal, Bekal pertama yang perlu dipersiapkan untuk menyambut bulan Ramadan adalah sepatutnya bagi kita untuk berbahagia dengan kedatangannya. Seorang muslim hendaknya menghadirkan hati penuh pengagungan dan pujian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala karena sebuah anugerah dapat dipertemukan dengan bulan Ramadan.
Betapa banyak orang yang tahun lalu menyaksikan bulan Ramadan, ikut puasa bersama, tarawih bersama, tetapi Ramadan tahun ini tak lagi berjumpa, karena tak tahu kapan ajal kematian tiba menghampiri kita.
Ketika kita tengok saudara dan keluarga, tahun lalu masih berkumpul bersama-sama menyambut bulan Ramadan hingga lebaran pun tiba tetap berjumpa. Namun, tahun ini, boleh jadi ada salah satu atau beberapa anggota keluarga, saudara, ataupun teman dan guru kita telah tiada, tak lagi bisa bersama-sama nanti menjalani puasa, menegakkan sholat tarawih, bercanda ria sembari berbuka puasa.
Bersyukurlah, ucapkan ‘Alhamdulillah’, kita masih bisa berjumpa di bulan Ramadan tahun ini, insyaAllah. Oleh karena itu, bersemangatlah menyambut bulan Ramadan dengan iringan rasa bahagia di hati sebagai tanda syukur kita kepada Allah karena dipertemukan kembali dengan bulan yang mulia ini.
Di antara tuntunan dalam syariat Islam ketika melihat bulan sabit (hilal) di awal bulan, dianjurkan membaca do’a:
(اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيْمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللهُ)
“Ya Allah, tampakkanlah bulan sabit ini kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan. keselamatan dan Islam. Rabb-ku dan Rabb-mu (bulan sabit) adalah Allah.” (H.R. At-Tirmidzi; Hadits Hasan Gharib)