21 Februari 2025

Menentang Usulan Trump, Ini Rencana Mesir untuk Gaza

0
Menentang Usulan Trump, Ini Rencana Mesir untuk Gaza

Kondisi Jalur Gaza, Palestina usai serangan Israel dok.thenational

KAIRO — Rencana Mesir untuk rekonstruksi Gaza terungkap pada Selasa (18/2/2025). Proposal tersebut mencakup penciptaan zona aman, selama periode pembangunan kembali lima tahun.

Melansir laman the National, rencana tersebut dirancang untuk melawan proposal Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk masa depan Gaza. Sumber menyebutkan, hal ini diharapkan akan dipresentasikan pada pertemuan puncak Dewan Kerjasama Teluk (GCC) dan negara-negara Arab lainnya pada 20 Februari.

Tahap awal akan difokuskan pada pemulihan layanan penting dan perumahan sementara. Disusun oleh para ahli, rencana tersebut menetapkan bahwa karavan, tenda, dan layanan penting akan disediakan di dalam zona aman.

Mantan wakil menteri luar negeri Mesir yang sekarang duduk di Dewan Urusan Luar Negeri Mesir, Rakha Hassan mengatakan, beberapa pengembang properti besar Mesir telah mengajukan beberapa proposal kepada pemerintah tentang rekonstruksi Gaza. Dia mengatakan, pemerintah Mesir juga berencana menyelenggarakan konferensi internasional untuk mengumpulkan uang guna membangun kembali.

Adapun KTT GCC akan diadakan di Riyadh pada Kamis (20/2/2025) dan dihadiri oleh Mesir dan Yordania. Adalah dua negara Arab tempat Trump ingin 2,3 juta warga Palestina di Gaza dimukimkan kembali secara permanen, sementara AS merebut wilayah itu dan mengubahnya menjadi riviera Timur Tengah.

Secara terpisah, Mesir mengatakan bahwa KTT Arab yang dijadwalkan di Kairo pada 27 Februari kini akan berlangsung pada 4 Maret. KTT tersebut terutama dirancang untuk membangun oposisi yang bersatu terhadap rencana Trump.

Sumber-sumber tersebut menyampaikan kemungkinan bahwa perwakilan dari calon donor mungkin diundang ke KTT Kamis di Riyadh. Mereka akan berbicara kepada para peserta di sela-sela pertemuan tersebut.

Sementara proposal Trump mengenai Gaza telah dikutuk secara luas di dunia Arab dan secara global. Beberapa kelompok hak asasi internasional mengecamnya sebagai pembersihan etnis. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut hangat rencana Trump.

Baca juga: Trump Berkomitmen Membeli dan Memiliki Gaza

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *