27 Desember 2024

Legislator Sentil Utusan Khusus Presiden Miftah

0
Legislator Sentil Utusan Khusus Presiden Miftah

Ruang Sidang DPR RI dok.kemenpanrb

JAKARTA — Anggota Komisi VI DPR RI, Firnando Ganinduto menyayangkan sikap merendahkan dan penghinaan yang dilakukan oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah kepada UMKM penjual es teh baru-baru ini. Menurut Firnando, hal ini berdampak pada perekonomian Indonesia

“Jadi kalau ada kejadian seperti ini, yang notabene mematahkan semangat mereka untuk berjuang, berdagang dan memperkuat ekonomi Indonesia, maka hal ini akan berbahaya untuk perekonomian Indonesia juga,” kata Firnando dikutip dari laman DPR RI.

Menurut dia, utusan khusus Presiden RI yang sekaligus pemuka agama tersebut seharusnya dapat menyemangati penjual es teh tersebut. “Bahkan mendukung dan terus memberikan semangat kepada mereka supaya terus berdagang, sehingga pergerakan perekonomian Indonesia bisa ditopang oleh UMKM-UMKM Indonesia,” ucap Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Sebelumnya terdapat video viral terkait penghinaan yang dilontarkan pendakwah, Gus Miftah kepada seorang penjual es teh. Gus Miftah menyebut penjual es teh yang masih menopang dagangan di atas kepalanya dengan sebutan G****k, sontak membuat masyarakat bereaksi.

“Es teh mu masih banyak tidak, ya sana dijual g****k,”! ucap Gus Miftah yang berada di atas panggung kepada penjual es teh.

Gus Miftah yang berada di atas panggung dengan beberapa orang lain kemudian tertawa bersama-sama. Meskipun hinaan telah dilontarkan oleh Gus Miftah, penjual es tersebut hanya menatap dan sedikit melempar senyum.

Selanjutnya melalui video singkat di Youtube, Miftah turut menyampaikan permohonan maaf terkait video yang beredar. Dia juga telah menemui penjual es teh, Sunhaji.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saya Miftah Maulana Habiburrahman menanggapi yang viral hari ini, dengan kerendahan hati saya minta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun maka untuk itu atas candaan kepada yang bersangkutan saya akan meminta maaf secara langsung, dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya,” kata Gus Miftah.

“Kemudian yang kedua saya juga meminta maaf, yang merasa terganggu atas candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat mungkin berlebihan untuk itu saya minta maaf. Ini juga merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan publik. Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab yang hari ini berada di Kupang untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat,” lanjut Gus Miftah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *