Korban Wafat di Lebanon Hampir 3.000 Jiwa
BEIRUT — Serangan udara Israel menyebabkan 71 orang meninggal dan melukai 169 lainnya pada Jumat (1/11/2024), sehingga korban wafat hampir mencapai 3.000 jiwa. Hal ini disampaikan Kementerian Kesehatan Lebanon pada Sabtu (2/11/2024).
Melansir laman Anadolu Agency, pernyataan kementerian menyatakan kematian baru tersebut menjadikan jumlah orang yang wafat dalam serangan Israel di negara itu semenjak Oktober 2023 menjadi 2.968, sementara 13.319 lainnya terluka.
Adapun Israel telah meningkatkan kampanye udaranya di Lebanon semenjak akhir September, yang diklaimnya sebagai target Hizbullah dalam eskalasi dari perang lintas batas selama setahun. Ini terjadi semenjak dimulainya serangan brutal Israel di Jalur Gaza.
Israel memperluas konflik dengan melancarkan serangan ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.
Di samping itu Lebanon menyatakan pada Sabtu bahwa pihaknya akan mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB terkait penculikan warga negara Lebanon oleh Israel. Seorang warga negara Lebanon diculik pada Jumat dalam operasi angkatan laut Israel yang diduga dilakukan di Batroun, sekitar 30 kilometer di utara Beirut.
Pihak berwenang Lebanon mengatakan bahwa korban penculikan adalah seorang kapten kapal, dan membantah bahwa ia adalah komandan Hizbullah. Sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri Najib Mikati mengatakan bahwa perdana menteri memerintahkan Menteri Luar Negeri Abdullah Bouhabib untuk mengajukan pengaduan PBB atas penculikan tersebut.
Pernyataan tersebut menyatakan, Mikati menghubungi Panglima Angkatan Darat Jenderal Joseph Aoun untuk diberi pengarahan tentang penyelidikan yang sedang berlangsung terkait keadaan kasus tersebut.
Mikati juga menghubungi komando misi penjaga perdamaian PBB (UNIFIL), yang mengonfirmasi bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan tentara terkait masalah ini. Mikati menekankan perlunya mempercepat penyelidikan untuk mengklarifikasi keadaan kasus ini dan menyelesaikan masalah dengan benar.