Komite Pusat Bahas Persiapan Haji 2025
MAKKAH — Komite Haji Pusat (CHC) bertemu di Makkah pada Selasa (2/7/2024) untuk membahas persiapan awal musim haji 2025. Wakil Emir Makkah dan Wakil Ketua CHC Pangeran Saud bin Mishal memimpin rapat komite, yang diadakan sesuai arahan dari Emir Makkah Pangeran Khaled Al-Faisal.
“Ini sangat berarti, dengan rahmat Tuhan, dan kemudian dengan materi dan kemampuan manusia yang diberikan oleh kepemimpinan yang arif dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi para tamu Allah agar ibadahnya lebih mudah, aman, dan nyaman,” kata Pangeran Saud bin Mishal menyampaikan terima kasih dan apresiasi Pangeran Khaled Al-Faisal kepada panitia atas upaya yang mereka lakukan selama ibadah haji tahun 2024, dilansir dari laman Saudi Gazette.
Pertemuan tersebut meninjau cara-cara untuk mengambil keuntungan dari hasil positif yang dicapai selama haji tahun ini. Selain itu juga untuk mencapai pengembangan berkelanjutan dari sistem operasi haji dengan kontribusi untuk meningkatkan pengalaman jamaah dan memberikan mereka layanan yang jauh lebih baik selama haji tahun depan. Pertemuan tersebut membahas kemajuan yang dicapai selama fase pemberangkatan jamaah haji saat ini melalui berbagai pelabuhan darat, laut, dan udara.
Sebelumnya pada 9 Dzulhijjah 1445 Hijriah memasuki momen bagi para jamaah untuk menjalankan rukun haji yang penting yakni wukuf di Arafah. Jutaan Muslim dari berbagai belahan dunia berkumpul pada Sabtu (15/6/2024) di Arafah, selatan Makkah.
Momen wukuf di Arafah menjadi kenangan paling berkesan bagi para jamaah. Mereka berdiri bahu-membahu, saling berhadapan, memohon belas kasihan, keberkahan, kemakmuran, dan kesehatan yang baik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Gunung ini terletak sekitar 20 kilometer tenggara Makkah.
Di samping itu, warga Palestina juga diundang untuk menunaikan haji ke Baitullah. Mereka diundang ke Arab Saudi oleh Raja Salman. Berdasarkan inisiatif ini, 2.000 jamaah tiba dari Palestina.
Seorang supir ambulans di Kementerian Kesehatan Palestina, Aouni Abdul Hamid berkesempatan untuk menunaikan rukun Islam yang kelima pada 1445 Hijriah. Beliau telah melalui banyak hal sebelum menginjakkan kaki di Tanah Suci.
“Saya tidak dapat mempercayai mata saya ketika melihat menara Masjidil Haram. Saya lolos dari kematian ribuan kali,” kata Abdul Hamid.
Ungkapan haru itu dia lontarkan saat tiba di Makkah untuk menunaikan ibadah haji tahunan. Dia telah melarikan diri dari Gaza dan kehilangan seluruh keluarganya dalam perang.