20 April 2025

Kemacetan Tanjung Priok, Kapasitas Pelabuhan Melebihi 4.500 Kendaraan

0
Tanjung Priok

Kemacetan di Tanjung Priok dok.antara

JAKARTA — Kemacetan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok semenjak Kamis (18/4/2025) bahkan hingga Sabtu (19/4/2025). Disebabkan kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok melebihi ketentuannya sebesar 2.500 kendaraan.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan permohonan maaf pada semua pihak yang terdampak kemacetan di sekitar kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pramono mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan mengirim surat teguran secara resmi ke pengelola Pelabuhan Tanjung Priok terkait hal ini.

“Karena ini terjadi di Jakarta, sebagai Gubernur Jakarta, saya bertanggung jawab. Secara khusus saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya,” ucap Pramono, dikutip dari laman Berita Pemprov DKI.

Dia mengatakan, meskipun sebenarnya pengelolaan Pelabuhan Tanjung Priok sama sekali tidak ada hubungan dengan Pemprov DKI Jakarta, namun dampak kemacetan yang ditimbulkan berdampak hingga ke sejumlah kawasan. Bahkan kemacetan yang terjadi Kamis lalu masih berlangsung hingga Sabtu.

Pramono menjelaskan, kejadian kemacetan yang mengular hingga ke sejumlah kawasan di Jakarta itu dipicu overload arus keluar masuk kendaraan trailer ke kawasan pelabuhan. Berdasarkan informasi yang didapatnya dari Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyebut semenjak dua hari lalu, dari kapasitas maksimal 2.500 kendaraan, kenyataannya kawasan Pelabuhan Tanjung Priok diakses hingga 7.000 truk trailer setiap harinya.

Hal itu disebabkan pihak pengelola berupaya memaksimalkan waktu libur panjang selama tiga hari untuk aktivitas pengiriman barang sebagai pengganti dari masa libur lebaran. Pramono mengatakan, hal ini menunjukkan ketidakprofesionalan pengelola pelabuhan sehingga memicu kemacetan yang mengular ke sejumlah kawasan di Jakarta.

Selanjutnya, Pramono tetap meminta Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta memberikan surat teguran keras agar pihak pengelola tidak lagi mengulangi kesalahan yang berdampak terhadap pengguna transportasi lainnya di Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *