Kekurangan Gizi Akut, Anak di Gaza Wafat

0

dok.anadoluagency

GAZA — Menurut sumber medis setempat, seorang anak Palestina, Ali Anas al-Tater (Enam tahun) meninggal pada Senin (29/7/2024) karena kekurangan gizi parah yang disebabkan oleh blokade Israel yang melumpuhkan di Jalur Gaza.

Melansir laman Anadolu Agency, al-Tater menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Kota Gaza akibat kekurangan gizi akut. Hal ini diperburuk oleh pengepungan Israel yang berkepanjangan dan krisis pangan yang terjadi setelahnya.

Awal bulan ini, kepala departemen neonatal di Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, Hatem al-Hour, memperingatkan bahwa jumlah warga Palestina yang menderita kekurangan gizi melebihi kapasitas rumah sakit di tengah perang Israel yang sedang berlangsung.

Pada 11 Juli, Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan bahwa runtuhnya sistem perawatan kesehatan dan kurangnya sumber makanan yang berkelanjutan membahayakan anak-anak Gaza.

Israel telah memberlakukan pengepungan yang melumpuhkan di Jalur Gaza semenjak 7 Oktober 2023. Hal ini menyebabkan 2,3 juta penduduk wilayah tersebut berada di ambang kelaparan. Menurut kantor media pemerintah Gaza, bantuan kemanusiaan belum mencapai Kota Gaza dan wilayah utara selama lebih dari dua bulan.

Pada Juni, Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania mengeluarkan peringatan tentang kembalinya kondisi kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.

Israel telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera. Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza semenjak serangan 7 Oktober 2023 oleh kelompok Palestina Hamas.

Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 39.360 warga Palestina telah terbunuh sejak saat itu, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 90.900 orang terluka. Lebih dari sembilan bulan dalam perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Sementara Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah. Adalah tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *