Jamaah Haji Mulai Tinggalkan Mina

0

dok.saudigazette

MINA — Sebagian besar jamaah haji mulai meninggalkan tenda kota Mina pada Hari Tasyrik kedua, Selasa (18/6/2024) sore. Hal ini dilakukan usai jamaah haji melakukan pelemparan batu di tiga tiang Jamarat yang melambangkan setan.

Melansir laman Saudi Gazette, Sambil menyebutkan Allahu Akbar, jamaah melempar batu terlebih dahulu ke Jamarat Al-Sugra (pilar kecil), kemudian di Jamarat Al-Wusta (pilar sedang) dan terakhir di Jamarat Al-Aqaba (pilar terbesar), masing-masing tujuh kali. Mereka salat setelah melempar jumrah pada dua rukun pertama dan segera berhenti setelah melempar jumrah pada jumrah ketiga. Hal ini mengikuti tradisi Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.

Jamaah yang terburu-buru kemudian segera berangkat ke Masjidil Haram di Makkah untuk melakukan Tawaf Wada, prosesi wajib haji terakhir. Masjidil Haram menerima beberapa gelombang jamaah yang datang dari Mina untuk menunaikan Tawaf Wada, sebelum mereka berangkat mengunjungi Masjid Nabawi atau ke rumah mereka. Para jamaah terlihat dalam suasana hati gembira setelah menyelesaikan perjalanan spiritual seumur hidupnya.

Sementara jamaah haji yang terburu-buru diperbolehkan meninggalkan Mina menuju Makkah sebelum matahari terbenam pada hari tasyrik kedua. Mayoritas jamaah akan meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam pada Selasa. Jamaah haji yang akan kembali ke Mina pada Selasa malam akan meninggalkan kota tenda setelah menyelesaikan ritual rajam pada Rabu (19/6/2024) sore.

Di samping itu, pihak berwenang telah membuat pengaturan yang rumit untuk keberangkatan jamaah dari Mina sesuai jadwal dua hari guna menghindari kemacetan di Jembatan Jamarat. Jamaah mengawali ritual melempar jumrah dengan tertib dan damai. Mereka melakukan prosesi melempar jumrah yang meniru cara Nabi Ibrahim melempari setan di tiga tempat, di mana ia dikatakan muncul dalam upaya menghalanginya untuk mematuhi perintah Tuhan untuk mengorbankan putranya, Ismail.

Sementara para jamaah haji memulai prosesi bermalam di Muzdalifah setelah dari Arafah pada Sabtu (15/6/2024). Setelah magrib pada Sabtu, jamaah haji mulai menuju Muzdalifah. Mereka berjalan dengan tertib, tenang dan bermartabat membacakan talbiyah yang banyak untuk bermalam di Muzdalifah.

Setibanya di Muzdalifah, mereka melaksanakan salat Maghrib tiga rakaat dan salat Isya dua rakaat pada waktu Isya, digabung dan diperpendek. Hal ini mengikuti Sunnah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Para jamaah bermalam di Muzdalifah, setelah itu mereka amenuju Mina usai salat subuh pada Ahad (16/6/2024) hari pertama Idul Adha.

Jamaah melempar kerikil ke Jamarat Al-Aqabah dan melakukan ritual pengorbanan. Seluruh jamaah haji wajib melaksanakan salat Subuh di Muzdalifah kecuali jamaah lemah dan wanita, mereka diperbolehkan berangkat setelah tengah malam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *