19 April 2025

Israel Mengepung Rafah di Gaza Selatan

0
thumbs_b_c_55504006a7b7c2326c8da70ef5b15d85

Tentara Israel dok.anadoluagency

RAFAH — Militer Israel mengumumkan pada Sabtu (12/4/2025) bahwa mereka telah menyelesaikan pengepungan Rafah, dan selesai membangun Koridor Morag. Langkah ini mengisolasi Rafah dari Khan Younis di Jalur Gaza selatan.

“Pasukan Divisi ke-36 telah menyelesaikan pengepungan Rafah,” sebut militer Israel dalam sebuah pernyataan dilansir dari Anadolu Agency.

Militer menyebut, bahwa dalam 24 jam terakhir, pasukan menyelesaikan pembukaan Koridor Morag, yang membelah Gaza selatan antara Rafah dan Khan Younis.

Adapun perkembangan ini menyusul laporan awal pekan ini oleh harian Haaretz. Hal itu mengungkapkan bahwa militer sedang bersiap untuk menggabungkan Rafah, sebuah wilayah yang mencakup sekitar seperlima dari Jalur Gaza, ke dalam apa yang disebut zona penyangga di mana warga Palestina akan dilarang masuk.

Surat kabar tersebut menggambarkan tindakan itu sama dengan pemberantasan kota.

Menurut Haaretz, zona penyangga yang direncanakan membentang sekitar 75 kilometer persegi (29 mil persegi) dan membentang antara koridor Philadelphi dan Morag, meliputi Rafah dan lingkungan sekitarnya.

Di samping itu, Koridor Morag dinamai berdasarkan pemukiman ilegal Israel yang pernah berdiri di Gaza sebelum Israel menarik diri sepihak dari jalur tersebut pada 2005. Koridor tersebut terletak di antara Khan Younis dan Rafah di selatan.

Di sisi lain pada 2 April, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan video terkait koridor Morag. “Kami mengambil alih kendali Koridor Morag, yang akan menjadi Koridor Philadelphi tambahan,” ucapnya.

Sebelumnya, kelompok Palestina Hamas menuduh Netanyahu menegakkan status quo baru di Rafah, yang bertujuan untuk mengisolasi Gaza dari lingkungan Arabnya.

Sementara Tentara Israel memperbarui serangan mematikan di Gaza pada 18 Maret. Hal ini menghancurkan gencatan senjata, dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku pada Januari.

Lebih dari 50.900 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah meninggal di Gaza dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *