19 April 2025

Israel Bakal Izinkan Bantuan Kemanusiaan Masuk Gaza

0
thumbs_b_c_7b8358bfc2ac88a1b6d288943cacd348

Bantuan kemanusiaan dok.anadoluagency

TEL AVIV — Militer Israel berencana mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza setelah blokade selama sepekan di tengah kekhawatiran akan tuntutan hukum. Hal ini dilaporkan media lokal Israel Yedioth Ahronoth pada Senin (7/4/2025).

“Israel diharapkan mengizinkan dimulainya kembali pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa pekan, dan dalam beberapa kasus bahkan lebih cepat, setelah penghentian pasokan selama lima pekan,” sebut harian itu, dilansir dari laman Anadolu Agency.

Menurut surat kabar itu, komandan militer dan anggota parlemen membahas kebutuhan mendesak untuk melanjutkan pasokan makanan ke Gaza. Hal ini mereka lakukan untuk menghindari pelanggaran hukum internasional yang dapat melibatkan tokoh militer dan politik terkemuka, khususnya mereka yang berada di Komando Selatan IDF (militer).

Harian itu menyebut militer berencana untuk meluncurkan program percontohan, kemungkinan besar di Rafah di Gaza selatan, dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini berkoordinasi dengan organisasi bantuan internasional, tetapi tanpa peran apa pun bagi kelompok Palestina Hamas.

Mengomentari laporan itu, militer Israel menyatakan bahwa mereka bertindak sesuai perintah dari pimpinan politik. “Israel tidak mentransfer dan tidak akan mentransfer bantuan apa pun ke Hamas,” sebutnya.

Adapun semenjak 2 Maret, Israel telah menutup perlintasan perbatasan Gaza. Mereka menghentikan aliran bantuan kemanusiaan, pertolongan, dan medis ke wilayah tersebut. Hal ini menyebabkan krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Di samping itu, blokade tersebut merupakan bagian dari serangan baru terhadap Gaza yang telah menyebabkan hampir 1.400 orang meninggal dan melukai lebih dari 3.400 lainnya semenjak 18 Maret. Serangan tetap terjadi meskipun ada gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan.

Pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk meningkatkan serangan terhadap Gaza. Ini terjadi di tengah upaya untuk melaksanakan rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk mengusir warga Palestina dari daerah kantong tersebut.

Di sisi lain, lebih dari 50.700 warga Palestina telah meninggal di Gaza dalam serangan brutal Israel semenjak Oktober 2023. Sebagian besar korbannya adalah wanita dan anak-anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *