Ismail Haniyeh Wafat, Iran Berkabung Tiga Hari
TEHERAN — Pemerintah Iran telah mengumumkan tiga hari berkabung nasional menyusul pembunuhan pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada dini hari Rabu (31/7/2024).
“(Pembunuhan) menyebabkan kesedihan bagi negara Islam, para pengikut gerakan perlawanan, dan semua orang bebas di dunia,” sebut pemerintah Iran yang dipimpin oleh Presiden Masoud Pezeshkian, dalam pernyataan resmi dikutip dari Anadolu Agency.
“(Pembunuhan) menambahkan halaman lain ke catatan kejahatan yang memalukan oleh entitas Zionis yang jahat dan suka merebut kekuasaan,” lanjut pernyataan itu, mengacu pada Israel.
Di samping itu Iran telah menyalahkan Israel atas pembunuhan itu. Akan tetapi Tel Aviv menolak untuk mengonfirmasi atau menyangkal keterlibatannya.
“Pemerintah Republik Islam Iran mengutuk tindakan biadab ini, yang dilakukan dengan tujuan khusus di awal kerja Pemerintah Persatuan Nasional, melanggar semua prinsip kemanusiaan dan hukum internasional, dan menargetkan tamu resmi dan diplomatik Republik Islam Iran yang menghadiri upacara pelantikan presiden,” sebut pernyataan itu.
“Tindakan ini merupakan indikasi yang jelas tentang sifat teroris rezim Zionis dan kurangnya keamanan dari keganasan entitas yang korup dan tidak dapat diperbaiki ini di mana pun di planet ini,” lanjut pernyataan tersebut.
Sementara keadaan berkabung akan diberlakukan mulai Rabu hingga Jumat (2/8/2024). Menurut media Iran, serangan yang menargetkan Haniyeh dilaporkan terjadi di sebuah wisma tamu untuk veteran perang di Teheran utara yang dikelola oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Pembunuhan Haniyeh dan salah satu pengawalnya dikonfirmasi oleh IRGC dalam sebuah pernyataan. Garda Revolusi mengatakan penyelidikan atas insiden tersebut saat ini sedang berlangsung.
Di samping itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam sebuah pernyataan mengatakan negara tersebut menganggapnya sebagai tugas untuk membalas dendam atas darah tamu terhormat, dan menyalahkan Israel atas hal itu.
Presiden Pezeshkian juga mengutuk pembunuhan kepala biro politik Hamas, dan berjanji untuk mempertahankan integritas teritorial, kehormatan, dan martabat negara.
Sementara Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden Iran yang baru terpilih.