Indonesia Ekspor Kopi ke AS
JAKARTA — Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan pelepasan ekspor kopi green bean produksi PT Ujang Jaya International sebanyak 10 kontainer senilai 1,48 juta dolar Amerika (Rp 24 Miliar) dengan tujuan Amerika Serikat (AS). Pelepasan ekspor berlangsung di Deli Serdang, Sumatra Utara pada Senin, (1/7). Pemerintah mendorong ekspor terus diperkuat untuk mencapai surplus perdagangan.
“Saya bersyukur pagi ini kita bersama-sama melepas ekspor produk kopi oleh PT Ujang Jaya Internasional sebanyak 10 kontainer ke AS dengan nilai USD 1,48 juta. Ini luar biasa. Kami terus-menerus berupaya menggalakkan ekspor karena ini momentum surplus neraca dagang 49 bulan berturut-turut,” kata Zulkifli dikutip dari laman resmi Kementerian Perdagangan.
Turut hadir dalam acara ini Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatra Utara Mulyadi Simatupang. Turut mendampingi Zulkifli Hasan, yakni Plt. Sekretaris Jenderal Kemendag SuhantodanPlt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Mardyana Listyowati.
Zulkifli mengungkapkan, Kemendag bekerja keras untuk membuka akses pasar produk Indonesia dengan mempercepat penyelesaian perjanjian dagang dengan negara mitra. Salah satunya, perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
“Kita sedang bekerja keras untuk menyelesaikan perjanjian CEPA dengan Uni Eropa. Kalau perjanjian selesai, mudah-mudahan lada, kopi, terutama CPO tidak akan ada masalah di Uni Eropa. Perjanjian tinggal sedikit lagi selesai, mudah-mudahan sebelum Oktober selesai,” ucap Zulkifli.
Mendag mengapresiasi PT Ujang Jaya International yang terus mendorong peningkatan ekspor produk kopi Indonesia ke pasar global, di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan. Apresiasi juga diberikan kepada seluruh pihak yang mendukung peningkatan ekspor ini.
“Penghargaan yang tinggi kepada PT Ujang Jaya Internasional yang bergerak di bidang ekspor kopi, bahkan mengurus para petani dengan membuat koperasi. Kita doakan dan dukung, apa yang diperlukan dari pemerintah akan difasilitasi karena kita akan menghadapi persaingan dengan negara lain. Jadi, kata kuncinya untuk menjadi negara maju harus kerja sama. Dengan bekerja sama, ekspor kita bisa naik dan perbankan membantu pengembangan kredit memajukan perekonomian sehingga pedagang dan petani berkembang,” papar Zulkifli Hasan.