Ilmu Nahwu, Fi’il dan Tandanya

dok.alarabiya
JAKARTA — Terdapat beberapa pokok pembahasan dalam mempelajari ilmu nahwu bagi penuntut ilmu, di antaranya terdapat huruf, isim (kata benda) dan fi’il (kata kerja).
Dikutip dari Ilmu Nahwu Praktis oleh A. Zakaria, Fi’il الفعل adalah kalimat yang menunjukkan suatu arti dan disertai dengan waktu. Contohnya:
كَتَبَ Telah menulis
يَكْتُبُ Sedang menulis
قَرَأَ Telah membaca
يَقْرَأُ Sedang membaca
Baca juga: Pengertian Ilmu Nahwu dan Hukum Mempelajarinya
Keterangan:
- Fi’il dalam bahasa Indonesia disebut Kata Kerja atau Verb dalam bahasa Inggris, yaitu setiap kalimat yang menunjukkan kata kerja.
- Fi’il pasti menunjukkan waktu terjadinya suatu perbuatan, baik masa lampau, sekarang atau akan datang.
Tanda-tanda Fi’il:
Untuk memudahkan mengenal fi’il, bisa diketahui dengan beberapa tanda, yaitu:
- Diawali lafazh قد : sungguh. Seperti: قَدْ قَامَت الصَّلاةُ .
- Diawali huruf Sin, akan Seperti: سَيَذْهَبُ، سَيَرْجِعُ. Menunjukkan waktu yang dekat.
- Diawali huruf Saufa سوف : akan. Seperti: سوف تعلمون. Menunjukkan waktu yang masih lama atau jauh.
- Berakhiran Ta, Ta nits Sakinah ; Ta Mati yang menun-jukkan jenis perempuan. Seperti: قالت ، جَاءَتْ
Baca juga: Ilmu Nahwu, Huruf
Baca juga: Pengertian Isim dan Tandanya