Enam Hari Rekomendasi Puasa Syawal

Ilustrasi Puasa dok.lutonmuslimjournal
JAKARTA — Umat islam disyariatkan untuk menjalankan puasa syawal selama enam hari usai berpuasa penuh di bulan Ramadan. Terdapat enam hari Rekomendasi untuk puasa Syawal yang dapat bersamaan dengan puasa senin-kamis maupun Ayyamul Bidh.
Melalui pesan Telegram, Pendakwah lulusan Universitas Islam Madinah, Dr. Abdullah Roy, M.A mengungkapkan enam hari Rekomendasi puasa syawal, berikut di antaranya:
- Senin, 7 April 2025 / 8 Syawal 1446H
(Syawal dan Senin-Kamis)
- Kamis, 10 April 2025 / 11 Syawal 1446H
(Syawal dan Senin-Kamis)
- Sabtu, 12 April 2025 / 13 Syawal 1446H
(Syawal dan Ayyamul Bidh)
- Ahad, 13 April 2025 / 14 Syawal 1446H
(Syawal dan Ayyamul Bidh)
- Senin, 14 April 2025 / 15 Syawal 1446H
(Syawal, Senin-Kamis, dan Ayyamul Bidh)
- Kamis, 17 April 2025 / 18 Syawal 1446H
(Syawal dan Senin-Kamis)
Adapun sunnah puasa enam Hari Syawal, sebagaimana dalam hadits Abu Ayyub al-Anshori,
عَنْ أبِي أَيُّوْبَ اْلأَنْصَارِيِّ – رضي الله عنه – أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ – صلى الله عليه و سلّم- قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَ أَْتبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَهْرِ
Dari Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa satu tahun penuh.”(HR. Imam Muslim dalam Shahihnya 1164)
Hadits ini menunjukkan disyariatkannya puasa enam hari pada bulan Syawal, baik bagi kaum pria maupun wanita. Hal ini merupakan pendapat mayoritas ahli ilmu seperti diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Ka’b al-Akhbar, Sya’bi, Thawus, Maimun bin Mihran, Abdullah bin Mubarok, Ahmad bin Hanbal dan Syafi’i. (Lihat Al-Mughni kry Ibnu Qudamah 4/438 dan Lathoiful Ma’arif kry Ibnu Rojab hal. 389).