Dukungan Gaza Mengalir dari Tokyo
TOKYO — Sejumlah warga Jepang di Tokyo menyerukan dukungan terhadap Gaza, Palestina pada Sabtu (22/6/2024). Terdapat adegan penderitaan di wilayah Gaza, untuk memprotes penderitaan rakyat Palestina dalam menghadapi serangan Israel selama berbulan-bulan.
“Gaza membutuhkan bantuan Anda. Para pengunjuk rasa tergeletak di tanah seolah-olah mereka sudah mati di depan Stasiun Shinjuku di Tokyo untuk meningkatkan kesadaran akan situasi kemanusiaan yang menghancurkan di Jalur Gaza,” tulis seorang aktivis perdamaian, Thoton Akimoto dikutip dari laman Anadolu Agency.
Banyak video dan gambar dari peristiwa di ibukota Jepang yang diposting di X. Itu menunjukkan sekelompok pengunjuk rasa tergeletak di tanah, sementara yang lain, beberapa dari mereka membawa bendera Palestina, mengelilingi mereka.
Postingan lain menunjukkan seorang pengunjuk rasa yang ditutupi kain putih berlumuran darah tergeletak di tanah. Hal ini mencerminkan situasi kemanusiaan yang sangat buruk di Gaza.
Acara ini juga mencoba untuk menunjukkan kondisi bencana di rumah sakit setelah serangan Israel terhadap fasilitas layanan kesehatan di wilayah kantong tersebut. Peristiwa yang telah berulang kali disaksikan dunia dalam beberapa bulan terakhir, meskipun hal tersebut dilarang berdasarkan hukum perang.
“Rumah Sakit Jalan Gaza 6/22 Pintu Keluar Selatan Stasiun Shinjuku. Sebuah upaya sedang dilakukan untuk menciptakan kembali kondisi brutal di rumah sakit Gaza yang tidak diberitakan media,” tulis seorang aktivis perdamaian di X dengan akun @musabianpo.
Lebih dari 37.500 warga Palestina telah wafat dalam serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza semenjak Oktober lalu. Hampir 86.000 orang juga terluka dalam serangan gencar tersebut, sebagian besar dari mereka seperti mereka yang terbunuh adalah wanita dan anak-anak.
Resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera. Sementara Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.
Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan. Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah. Tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.