Doa Memohon Ampun dan Meminta Rahmat

0

dok.shutterstock

JAKARTA — Selama masa hidup di dunia, manusia tidak luput dari kesalahan. Untuk itu manusia disyariatkan untuk segera bertaubat dan memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Terdapat doa memohon ampun sekaligus meminta rahmat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang bersumber langsung dari Alquranul Karim. Berikut bacaan doa memohon ampun:

رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Rabbanaa zalamnaaa anfusanaa wa illam taghfir lanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal khaasirii

“Ya Rob kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dengan maksiat, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’raf ayat 23) 

Tafsir As-Sa’di dalam surat Al-A’raf ayat 23 berkaitan dengan doa memohon ampun, Pada saat itu Allah memberi keduanya nikmat untuk bertaubat dan sekaligus menerimanya, keduanya mengakui dosa yang mereka lakukan kemudian memohon ampunan kepada Allah keduanya berkata ”ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri. Dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi” yakni kami melakukan dosa yang telah Engkau peringatkan kepada kami. Kami telah merugikan diri kami sendiri dengan melakukan dosa kami telah melakukan penyebab kerugian, jika Engkau tidak mengampuni kami dengan menghapus akibat dosa dan hukumannya, menyayangi kami dengan menerima taubat, dan memaafkan kami dari dosa-dosa seperti ini. Maka Allah pun mengampuni keduanya. “Adam telah bersalah kepada Rabbnya maka dia tersesat”. 

Kemudian Rabbnya memilihnya dan menerima taubatnya dan memberinya petunjuk. Adapun iblis, maka ia tidak mau berhenti dari kesewenang-wenangannya dan tidak mau meninggalkan kemaksiatannya. Barangsiapa yang meniru Adam dengan mengakui dosa dan memohon ampunan, menyesal, dan meninggalkan dosa jika dia melakukannya, maka Rabbnya akan memilihnya dan memberinya petunjuk. Barangsiapa yang meniru iblis jika dia melakukan dosa di mana dia semakin menambah kemaksiatan, maka dia hanya menjauhkan dirinya dari Allah.

Terdapat keutamaan bagi muslim yang berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, sedangkan apabila muslim enggan berdoa kepada-Nya, maka dia akan dimurkai oleh Allah Ta’ala.

Rasulullah shallallahu’alaihwasallam menjelaskan,

مَنْ لَمْ يَدْعُ اللهَ، غَضِبَ اللهُ عَلَيْهِ

“Barang siapa yang tidak berdoa kepada Allah, niscaya Allah akan murka padanya”. HR. Ahmad dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu. Syaikh al-Albany menilai hadits ini hasan.

Adapun doa merupakan bentuk ibadah. Allah ta’ala berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya: “Rabb kalian berkata, “Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kukabulkan. Sesungguhnya orang-orang yang sombong (enggan) beribadah kepada-Ku, niscaya mereka akan masuk ke dalam neraka dengan hina dina”. (QS. Ghafir ayat 60)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *