Doa Berlindung dari Kefakiran dan Kehinaan
JAKARTA — Umat islam dapat berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar terlindungi dari kefakiran dan kehinaan. Doa berlindung dari kefakiran telah ada contohnya dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Berikut doa berlindung dari kefakiran dan kehinaan:
اللّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ، وَالْقِلَّةِ، وَالذِّلَّةِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أَظْلِمَ أو أُظْلَمَ
ALLAHUMMA INNI A’UUDZU BIKA MINAL FAQRI WAA’UUDZU BIKA MINAL QILLATI WADZ DZILLATI WAA’UUDZU BIKA AN AZHLIMA AU UZHLAMA
(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran. Akuberlindung kepada-Mu dari kekurangan dan kehinaan.Dan aku berlindung kepada-Mu dari melakukankezaliman atau dizalimi)
Dikutip dari Kumpulan Doa Lengkap Untuk Kebutuhan Hamba Allah terjemahan Abu Zur’ah, Dalilnya :
عن أَبِي هريرة، أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يقول ، اللّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ، وَالْقِلَّةِ، وَالذِّلَّةِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أَظْلِمَ أو أُظْلَمَ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam pernah berdoa:
“ALLAHUMMA INNI A’UUDZU BIKA MINAL FAQRI WAA’UUDZU BIKA MINAL QILLATI WADZ DZILLATI WAA’UUDZU BIKA AN AZHLIMA AU UZHLAMA”
(YaAllah, aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari kekurangan dan kehinaan.Dan aku berlindung kepada-Mu dari melakukan kezaliman atau dizalimi).”
HR. An-Nasa`i, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalamShahih Sunan An-Nasa`i (5460).
Adapun doa merupakan bentuk ibadah. Allah ta’ala berfirman,
”وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ”
Artinya: “Rabb kalian berkata, “Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kukabulkan. Sesungguhnya orang-orang yang sombong (enggan) beribadah kepada-Ku; niscaya mereka akan masuk ke dalam neraka dengan hina dina”. (QS. Ghafir ayat 60)
Dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
”الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ”
“Doa adalah ibadah”. HR. Tirmidzy dari an-Nu’man bin Basyir radhiyallahu’anhu. Hadits ini dinilai hasan sahih oleh Tirmidzy.