Doa agar Wafat dalam Keadaan Islam
JAKARTA — Terdapat doa agar muslim kelak diwafatkan dalam keadaan islam dan dikumpulkan bersama dengan orang soleh di hari akhir kelak. Doa ini bersumber dari Alquran surat Yusuf ayat 101.
Berikut doa memohon dikumpulkan bersama orang soleh:
فَاطِرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ أَنتَ وَلِىِّۦ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِى مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَ
faati ras samaawaati wal ardi Anta waliyyii fid dunyaa wal Aakhirati tawaffanii muslimanw wa alhiqnii bissaalihiin
Artinya: (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.
Berdasarkan Tafsir as-Sa’di, Tatkala Allah menyempurnakan karuniaNya bagi Yusuf berupa pengendalian kekuasaan di bumi, dan sebagian kerajaan serta menentramkan pandangan matanya dengan berkumpul bersama kedua orangtuanya dan para saudaranya dan setelah perolehan ilmu agung yang Allah berikan kepadanya, maka dia berkata untuk mengakui nikmat Allah sebagai bentuk kesyukuran dan ajakan agar tetap istiqamah di atas Islam, “Ya Rabbku, Sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kerajaan”, lantaran dia memegang kendali dan pengaturan perbendaharaan bumi (Mesir), serta menjadi menteri besar bagi raja “dan Engkau telah mengajarkan kepadaku sebagian ta’bir mimpi”, berupa penakwilan makna kisah-kisah yang ada di kitab-kitab yang diturunkan (oleh Allah) dan penakwilan mimpi dan ilmu lainnya. “(Ya Rabb) Pencipta langit dan bumi. Engkau-lah Pellindungku di dunia dan akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam”, maksudnya lestarikan akidah Islam pada diriku dan teguhkanlah hatiku di atasnya hingga Engkau mewafatkanku dalam keadaan berpegang teguh padanya. “Permohonan ini bukanlah doa permintaan agar kematian dipercepat untuknya “dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shalih”, dari kalangan para nabi yang berbakti kepadaMu dan orang-orang yang terbaik lagi terpilih.
Terdapat keutamaan bagi muslim yang berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, sedangkan apabila muslim enggan berdoa kepada-Nya, maka dia akan dimurkai oleh Allah Ta’ala.
Rasulullah shallallahu’alaihwasallam menjelaskan,
مَنْ لَمْ يَدْعُ اللهَ، غَضِبَ اللهُ عَلَيْهِ
“Barang siapa yang tidak berdoa kepada Allah, niscaya Allah akan murka padanya”. HR. Ahmad dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu. Syaikh al-Albany menilai hadits ini hasan.
Adapun doa merupakan bentuk ibadah. Allah ta’ala berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya: “Rabb kalian berkata, “Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kukabulkan. Sesungguhnya orang-orang yang sombong (enggan) beribadah kepada-Ku, niscaya mereka akan masuk ke dalam neraka dengan hina dina”. (QS. Ghafir ayat 60)