24 Desember 2024

Belanja Negara 2025 Capai 3.621 Triliun, Ini Prioritas Utamanya

0
Belanja Negara 2025 Capai 3.621 Triliun, Ini Prioritas Utamanya

Presiden Prabowo Subianto dok.kemenkeu

JAKARTA — Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025, belanja negara ditetapkan sebesar Rp 3.621,3 triliun. Nilai tersebut meningkat 8,9 persen dibandingkan APBN 2024. Apa yang menjadi prioritas belanja pemerintah?

Presiden RI, Prabowo Subianto mengatakan, Pemerintah berkomitmen menjadikan sektor pendidikan dan kesehatan masih menjadi prioritas utama dalam alokasi anggaran tahun 2025.

“Indonesia alokasi terbesar adalah pendidikan. Demikian kita menempatkan pendidikan sebagai prioritas dan kita yakin melalui pendidikan dan pelayanan kesehatan inilah jalan keluar sesungguhnya dari kemiskinan,” kata Prabowo dikutip dari laman Kementerian Keuangan.

Prabowo mengungkapkan, perlindungan sosial, bantuan sosial, dan subsidi akan menjadi langkah-langkah menuju kebangkitan ekonomi melalui hilirisasi. Namun, menurut Presiden, pendidikan dan kesehatan tetap akan menjadi pilar utama untuk terhindar dari kemiskinan.

“Makan bergizi juga hal yang strategis. Kita selamatkan anak-anak kita, tapi dengan itu kita akan memberdayakan ekonomi pedesaan, ekonomi kecamatan, ekonomi kabupaten, ekonomi provinsi. Puluhan triliun akan beredar di daerah-daerah,” kata Prabowo.

Menteri keuangan, Sri Mulyani mengatakan, Belanja pemerintah pusat yang mencapai Rp 2.701,4 triliun ditujukan untuk mendorong program prioritas pemerintah di bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, ketahanan pangan dan energi, serta perumahan.

Selain itu, program unggulan 2025 juga telah ditampung di APBN melalui program makanan bergizi gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, renovasi sekolah, sekolah unggulan terintegrasi, dan terciptanya lumbung pangan nasional, daerah dan desa.

Transfer ke daerah sebesar Rp 919,9 triliun mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi dan pelayanan yang inklusif. Sementara, pendapatan negara 2025 adalah sebesar 3.005,1 triliun dengan defisit sebesar 616,2 triliun rupiah atau 2,53 persen dari PDB.

“Alhamdulillah, Indonesia terus mampu menjaga keseimbangan antara upaya meraih kemajuan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dengan menjaga stabilitas dan sustainabilitas,” kata Sri.

Ia memaparkan, APBN 2025 disusun dengan asumsi perkembangan dan proyeksi ekonomi tahun depan yang dinamis dan penuh ketidakpastian geopolitik. Perekonomian Indonesia di periode 2022 hingga 2024 diperkirakan tumbuh di kisaran lima persen. Sementara itu, inflasi di bulan November 2024 berada di angka 1,55 persen year on year, termasuk terendah di dunia. Neraca perdagangan Indonesia mencapai surplus 54 bulan berturut-turut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *