Anjuran Nabi ﷺ Perbanyak Doa Keselamatan
JAKARTA — Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam pernah ditanyakan perihal bacaan doa. Maka beliau ﷺ memberikan anjuran untuk memperbanyak doa keselamatan.
Dikutip dari buku Syarah Doa-Doa Pilihan Terbaik oleh Abdurrazzaq bin Abdulmuhsin Al-Badr dengan penerjemah Muhammad Afif Naufaldi bin Ali, Al-`Abbas bin Abdul Muththalib radhiyallahu’anhu pernah bertanya (HR. Tirmizi (3514). Ia dinyatakan sahih oleh Al-Albani) :
“Wahai Rasulullah! Ajarkanlah kepadaku suatu doa!”
Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun menjawab:
“Mintalah al-afiyah (keselamatan) kepada Allah!” Setelah berlalu beberapa hari, Al-Abbas kembali mendatangi Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan bertanya:
“Wahai Rasulullah! Ajarkanlah kepadaku suatu doa!”
Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun kembali menjawab:
“Wahai Abbas! Duhai paman Rasulullah! Mintalah kepada Allah al-afiyah (keselamatan) di dunia dan Akhirat!
Ibnu Abbas radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم berpesan kepada pamannya (Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (1939). Ia dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami (1198)) :
“Perbanyaklah doa meminta al-afiyah (keselamatan).”
Salah satu ucapan doa keselamatan adalah:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْمُعَافَاةَ العافيةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
Allaahumma innii as-aluka-l muaafaata wa-lafiyata fi-d dunyaa wa-l aakhirah.
Artinya: Ya Allah! Aku memohon kepadaMu keselamatan di dunia dan Akhirat)
Doa keselamatan ini adalah doa jawami yang mencakup penjagaan dari segala keburukan dunia dan Akhirat. Tiada permintaan yang lebih disukai oleh Allah subhanahu wa ta’ala melebihi al-afiyah, karena ia mencakup pembebasan dari seluruh keburukan dan segala sebabnya. Nilai al-afiyah tidaklah tertandingi oleh apapun. Barangsiapa dianugerahi al-afiyah di dunia dan Akhirat, berarti sempurnalah bagian kebaikan untuknya.
Terdapat keutamaan bagi muslim yang berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, sedangkan apabila muslim enggan berdoa kepada-Nya, maka dia akan dimurkai oleh Allah Ta’ala.
Rasulullah shallallahu’alaihwasallam menjelaskan,
مَنْ لَمْ يَدْعُ اللهَ، غَضِبَ اللهُ عَلَيْهِ
“Barang siapa yang tidak berdoa kepada Allah, niscaya Allah akan murka padanya”. HR. Ahmad dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu. Syaikh al-Albany menilai hadits ini hasan.
Adapun doa merupakan bentuk ibadah. Allah ta’ala berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya: “Rabb kalian berkata, “Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kukabulkan. Sesungguhnya orang-orang yang sombong (enggan) beribadah kepada-Ku, niscaya mereka akan masuk ke dalam neraka dengan hina dina”. (QS. Ghafir ayat 60)