24 Desember 2024

Anis Matta: Indonesia Menghormati Keutuhan Suriah

0
Anis Matta: Indonesia Menghormati Keutuhan Suriah

Kementerian Luar Negeri dok.setneg

JAKARTA — Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Anis Matta, mengatakan Indonesia terus memantau dengan cermat perkembangan situasi di Suriah, dan menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk menjaga keamanan dan keselamatan rakyat Suriah. Dia mengatakan, Indonesia menghormati keutuhan dari wilayah negara tersebut.

“Indonesia menghormati keutuhan wilayah Suriah dan mengharapkan rakyat Suriah dapat memulai kehidupan baru yang lebih baik,” kata Anis Matta dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri.

Hal tersebut disampaikan dalam menanggapi kejatuhan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Ahad (8/12/2024). Dia mengatakan, selanjutnya diperlukan transisi pemerintahan yang damai.

“Konsensus politik nasional, transisi demokratis yang damai, serta rekonstruksi/pemulihan ekonomi dan pembangunan sebagai prioritas Suriah di tahap selanjutnya,” kata Anis Matta.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia di Jakarta pada Ahad malam juga menegaskan, bahwa Indonesia memantau dengan seksama perkembangan di Suriah dan begitu khawatir akan dampaknya terhadap keamanan kawasan serta konsekuensi kemanusiaan yang ditimbulkan.

Pernyataan tersebut juga menambahkan bahwa krisis di Suriah hanya bisa diselesaikan melalui proses transisi yang komprehensif, demokratis, dan damai yang mengutamakan kepentingan dan keselamatan rakyat Suriah, sekaligus menjaga kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas teritorial Suriah.

Di samping itu Indonesia juga menyerukan agar semua pihak memastikan perlindungan terhadap warga sipil sesuai dengan hukum internasional, terutama hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia internasional, sebagaimana disebutkan dalam pernyataan tersebut.

Di sisi lain Kedutaan Besar Indonesia di Damaskus juga telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan warga negara Indonesia. Ini termasuk persiapan untuk kemungkinan evakuasi ke lokasi yang lebih aman jika situasi keamanan memburuk.

Adapun rezim pemerintahan Presiden Suriah, Bashar al-Assad dan partainya Ba’ath telah runtuh pada Ahad. Serangan gencar selama 12 hari oleh oposisi mampu menggulingkan pemerintahan Assad dan keluarga selama lebih dari 50 tahun.

Perang saudara di Suriah selama 14 tahun telah merenggut ratusan ribu nyawa, dan jutaan orang mengungsi. Rezim Assad disebut menggunakan kekerasan sebagai alat kendali utamanya. Hal ini dimulai dengan tindakan kerasnya yang kejam terhadap protes damai pada 2011.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *