Amalan Khusus pada Bulan Muharram
JAKARTA — Umat islam akan menyambut datangnya tahun baru islam 1446 hijriah dalam beberapa hari lagi. Apa amalan khusus pada bulan Muharram?
Dikutip dari buku Misteri Bulan ‘Asyuro Antara Mitos dan Fakta karya Abu Abdillah Syahrul Fatwa, mendapati bulan Muharram merupakan kenikmatan tersendiri bagi seorang mukmin. Karena bulan ini sarat dengan pahala dan ladang beramal bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan hari esoknya. Memulai awal tahun dengan ketaatan, agar pasti dalam melangkah dan menatap masa depan dengan optimis.
Abu Utsman an-Nahdi rahimahullah mengatakan:
“Adalah para salaf mengagungkan tiga waktu dari sepuluh hari yang utama: Sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan sepuluh hari pertama bulan Muharram”. (Lathoiful Ma’arif)
Salah satu amala sunnah yang dianjurkan pada bulan ini yakni berpuasa. Inilah ibadah khusus yang ada dalilnya secara khusus. Adapun riwayat-riwayat lain yang menyebutkan ritual-ritual khusus selain puasa maka tidak ada yang shahih.
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
“Di hari ‘Asyuro (10 Muharram) tidak ada amalan yang disyariatkan khusus kecuali puasa. Adapun riwayat yang menyebutkan tentang keutamaan bercelak, menyemir, mandi, sholat khusus, membahagiakan keluarga, maka hadits-haditsnya palsu dan didustakan kepada Nabi menurut ulama ahli hadits, sekalipun tersebar di kalangan manusia.” (Ar Raddu ‘Ala Asy Syadzili)
Rasulullah ﷺ bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram. (HR Muslim)
Hadits ini sangat jelas sekali bahwa puasa sunnah yang paling afdhal setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Maksud puasa di sini adalah puasa secara mutlak. Maka hendaknya kita memperbanyak puasa sunnah pada bulan ini, lebih utamanya ketika hari A’syura. Akan tetapi perlu diingat tidak boleh berpuasa pada seluruh hari bulan Muharram, karena Rasulullah ﷺ tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali pada Ramadhan (HR. Bukhari dan Muslim).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
“Ini adalah puasa yang paling afdhol bagi orang yang hanya berpuasa pada bulan ini saja, sedangkan bagi yang terbiasa berpuasa terus pada bulan lainnya yang afdhol adalah puasa Dawud”.