22 Februari 2025
thumbs_b_c_14943aeed934a58a47cef6aff9cabb38

Gerai Kopi Starbucks dok.anadoluagency

KUALA LUMPUR — Operator Starbucks Malaysia, Berjaya Food, melaporkan kerugian sebesar 67 juta ringgit Malaysia (Rp 247 miliar) selama enam bulan terakhir 2024. Hal ini berdasarkan angka perusahaan yang dirilis pada Kamis (20/2/2025).

“Pendapatan yang lebih rendah dan kerugian yang lebih tinggi dari operasi pada kuartal saat ini yang sedang ditinjau terutama disebabkan oleh dampak berkepanjangan dari sentimen yang sedang berlangsung terkait dengan konflik Timur Tengah,” sebut perusahaan menyatakan dalam laporan triwulanannya melansir Anadolu Agency.

Pendapatan untuk periode tersebut turun 46 persen menjadi 55,6 juta dolar (Rp 906 miliar) dibandingkan dengan jangka waktu yang sama pada tahun sebelumnya. Harga saham Berjaya Food juga anjlok sebesar 34,62 persen ​​selama enam bulan terakhir.

Menurut laporan keuangannya, per 30 Juni 2024, perusahaan mengoperasikan 408 gerai Starbucks di seluruh Malaysia. Meskipun menghadapi tantangan ini, perusahaan menekankan komitmennya terhadap pertumbuhan.

“Meskipun merek Starbucks menghadapi tantangan, Grup tetap berkomitmen terhadap pertumbuhan dan diversifikasi dengan memperluas portofolio mereknya dan memanfaatkan peluang secara lokal dan internasional,” sebutnya.

Tahun lalu, Starbucks Malaysia menutup sementara lebih dari 100 gerai sebagai bagian dari tinjauan strategis yang bertujuan untuk mengoptimalkan operasinya.

Adapun boikot jaringan makanan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) terus berlanjut sebagai respons terhadap perang Israel di Gaza. Banyak perusahaan yang menjadi sasaran di seluruh dunia melaporkan kerugian finansial.

Di samping itu, gencatan senjata telah diberlakukan di Gaza semenjak bulan lalu. Hal ini menghentikan sementara perang genosida Israel, yang telah mengakibatkan kematian 48.300 orang.

Pada November, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Baca juga: Penjualan Starbucks Turun Dampak Boikot

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *