1 Februari 2025

Pria Pembakar Alquran Salwan Momika Tewas Ditembak Mati di Swedia

0
Pria Pembakar Alquran Salwan Momika Tewas Ditembak Mati di Swedia

Pria Pembakar Alquran, Salwan Momika (kanan) dok.anadoluagency

SODERTALJE — Pria yang dikenal karena membakar Alquran di depan umum, Salwan Momika tewas ditembak mati di apartemennya di Swedia pada Rabu (29/1/2025) malam. Hal ini dilaporkan media pemerintah pada Kamis (30/1/2025).

Melansir Anadolu Agency, penyiar publik SVT melaporkan, Pria yang memiliki nama lengkap Salwan Sabah Matti Momika (38 tahun) ditemukan tewas di kota Sodertalje. Sementara juru bicara kepolisian Stockholm menyebut, seorang pria berusia 40-an ditemukan tertembak di sebuah apartemen dan dilarikan ke rumah sakit.

Kemudian, polisi mengonfirmasi bahwa seorang pria telah tewas dan mereka meluncurkan penyelidikan atas pembunuhan tersebut.

Menurut laporan tersebut, polisi Denmark juga telah diberi pengarahan tentang pembunuhan tersebut. Laporan menyatakan, penembakan itu mungkin disiarkan langsung di media sosial.

Sementara itu, Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson mengatakan, pembunuhan Momika adalah insiden spektakuler yang melibatkan dinas keamanan dalam penyelidikan

“Jelas ada risiko bahwa ada hubungan dengan kekuatan asing,” kata Kristersson dalam konferensi pers.

Adapun Salwan Momika, seorang Kristen Irak, diberi izin tinggal pada 2021 dan semenjak itu menjadi terkenal karena mengorganisir serangkaian pembakaran Alquran di tempat umum di seluruh negara Nordik tersebut.

Pada tahun lalu, Momika, bersama dengan Salwan Najem, secara resmi didakwa dengan tindak pidana agitasi terhadap kelompok etnis atau nasional sebanyak empat kali yang dilakukan pada musim panas 2023.

Di samping itu Badan Migrasi Swedia telah mencabut izin tinggal Momika, dengan alasan informasi palsu dalam permohonan awalnya. Momika tnggal di Swedia semenjak 2018. Kemudian dia berangkat ke Norwegia pada 27 Maret tahun lalu tetapi ditangkap dan dideportasi kembali ke Swedia.

Sementara pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark dengan dalih kebebasan berbicara telah memicu reaksi keras di negara-negara Muslim. Ini juga termasuk serangan terhadap misi diplomatik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *