5 Februari 2025
Bayi Palestina Wafat karena Hipotermia

Bayi Palestina wafat karena Hipotermia dok.afp

GAZA — Tiga bayi Palestina meninggal karena hipotermia di Gaza selatan selama dua hari terakhir. Hal ini terjadi di tengah pengepungan oleh Israel.

Melansir Middle East Eye, Dokter melaporkan pada Rabu (25/12/2024) bahwa bayi berusia tiga pekan membeku hingga meninggal di tengah musim dingin. Dokter menyebut tenda bayi tersebut tidak tertutup rapat untuk menahan angin dan tanahnya dingin.

Pada Kamis (26/12/2024) bayi lainnya, Sila Mahmoud al-Faseeh, ditemukan tidak responsif. Pada saat dokter memeriksanya, paru-parunya telah memburuk dan dia dinyatakan meninggal karena hipotermia.

“Pagi harinya, ketika ibunya akan menyusui dia lagi, kami menemukannya membiru, dengan darah keluar dari mulutnya karena kedinginan,” kata ayahnya dalam sebuah video yang dibagikan secara daring. Kemudian menggendongnya dalam kain kafan putih dengan bibir ungunya terlihat di wajahnya yang pucat.

Direktur jenderal Kementerian Kesehatan Palestina, Dr. Munir al-Bursh mengatakan, bayi itu membeku hingga meninggal karena kedinginan yang ekstrem. Dalam unggahan lain, ia menggambarkan tenda-tenda di Gaza sebagai ‘lemari es kematian’. Hal ini merujuk pada kematian dua bayi lainnya karena kedinginan yang parah.

Menurut kepala pediatri dan kebidanan di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Ahmed al-Farra, bayi-bayi itu berusia tiga hari dan satu bulan.

Adapun Israel melancarkan serangan darat skala besar di Gaza utara pada 5 Oktober untuk mencegah kelompok Palestina, Hamas, berkumpul kembali. Namun, warga Palestina menuduh Israel berusaha menduduki wilayah tersebut dan menggusur paksa penduduknya.

Di samping itu, tidak ada bantuan kemanusiaan yang cukup termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar yang diizinkan masuk ke wilayah tersebut. Hal ini membuat penduduk tersisa berada di ambang kelaparan yang akan segera terjadi.

Sementara Israel telah membunuh lebih dari 45.400 korban di Gaza semenjak 7 Oktober 2023. Zionis juga telah menghancurkan daerah kantong itu menjadi puing-puing.

Baca juga: Serangan Israel Dekat RS, 50 Warga Palestina Wafat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *