Gaza Cola, Alternatif Produk Boikot Israel
LONDON — Salah satu produk boikot Israel yakni Coca-cola, sebagai alternatifnya muslim dapat membeli minuman Gaza Cola. Minuman ini laris di Inggris, namun belum dijual di Indonesia.
Aktivis Palestina yang menjadi pendukung utama gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS), Osama Qashoo begitu optimistis pada kekuatan boikot, dan tindakan langsung untuk mengakhiri genosida Israel di Jalur Gaza dan pendudukan brutal atas tanah Palestina.
“Ide Gaza Cola muncul untuk menawarkan produk alternatif yang rasanya familiar tetapi memungkinkan orang untuk bertindak sesuai nilai-nilai mereka. Perusahaan ini juga membawa bendera Palestina dan melambangkan ketahanan,” kata Qashoo dilansir Anadolu Agency.
Minuman tersebut ternyata sukses secara komersial di Inggris. Perusahaan tersebut berupaya melakukan ekspansi ke wilayah geografis lain, dan menghasilkan laba yang disalurkan untuk mendanai proyek rekonstruksi di Gaza.
“Perusahaan ini 100 persen dimiliki oleh keluarga Palestina, beberapa di antaranya tinggal di tenda-tenda di garis depan. Semua keuntungan disalurkan untuk proyek-proyek yang meneguhkan kehidupan seperti membangun kembali rumah sakit dan mendukung pertumbuhan masyarakat,” kata dia.
Sebagai sebuah merek, Gaza Cola mewujudkan perlawanan terhadap perusahaan-perusahaan yang mengambil keuntungan dari genosida Israel. Serangan zionis kini memasuki tahun kedua, setelah merenggut nyawa puluhan ribu warga Palestina.
“Keserakahan tidak terbatas, tetapi kebutuhan terbatas. Kami berinvestasi dalam menciptakan kehidupan, dalam membangun dan membangun kembali, dalam mensponsori pertumbuhan masyarakat kami,” kata dia.
Adapun Gaza Cola disebut beroperasi di bawah struktur inovatif yang memadukan prinsip-prinsip amal, perusahaan yang mengutamakan kepentingan masyarakat, dan bisnis. Qashoo menggambarkan ini sebagai strategi perdagangan, bukan bantuan.
“Orang Palestina adalah bangsa yang kreatif dan tangguh. Kami tidak dilatih untuk menjadi pengemis yang bergantung pada bantuan. Sebaliknya, kami bertujuan untuk membangun kembali martabat kami melalui kemandirian dan model bisnis yang etis,” paparnya.
Semenjak diluncurkan, Gaza Cola, yang diproduksi di Eropa dan diimpor ke Inggris, telah terjual lebih dari setengah juta kaleng. Sebanyak lebih dari satu juta kaleng lainnya telah dipesan terlebih dahulu.
Gaza Cola juga diimpor ke beberapa negara Muslim. Baru-baru ini Qashoo menandatangani kesepakatan untuk 10 kontainer minuman tersebut dan tengah mencari kemitraan strategis untuk memperluas produksi.