23 Desember 2024
Polisi Grebek Kantor Presiden Korsel

dok.anadoluagency

SEOUL — Polisi Korea Selatan (Korsel) menggerebek kantor Presiden Yoon Suk Yeol pada Rabu (11/12/2024) saat penyelidikan meluas atas upayanya untuk memberlakukan darurat militer.

“Penggerebekan juga dilakukan di kantor Kepolisian Metropolitan Seoul dan Garda Polisi Majelis Nasional,” kata polisi dalam sebuah pernyataan, dilansir Anadolu Agency.

Sebelumnya Yoon memberlakukan darurat militer pada Selasa (3/12/2024) malam. Akan tetapi 190 anggota parlemen bergegas ke parlemen dan meloloskan mosi untuk mencabutnya. Hal ini memaksanya untuk membatalkan keputusan tersebut.

Tindakan tersebut memicu krisis politik dengan seruan agar Yoon mengundurkan diri. Presiden berusia 63 tahun itu menghadapi tuduhan pengkhianatan dan pemberontakan serta telah dilarang bepergian ke luar negeri. Dia juga dapat menghadapi penangkapan.

Sementara Mantan Menteri Pertahanan Yoon, Kim Yong-hyun, mencoba bunuh diri di fasilitas penahanan pada Rabu. Kim ditahan pada Ahad (8/12/2024), dan secara resmi ditangkap pada Selasa (10/12/2024) atas tuduhan pengkhianatan serta dituduh terlibat dalam penerapan darurat militer.

Pejabat negara menyatakan, ia ditahan di Pusat Penahanan Dongbu Seoul di ibu kota dan situasinya tetap stabil. Sebelumnya, tim investigasi khusus jaksa menggeledah dan menyita materi dari markas Komando Perang Khusus Angkatan Darat Korea Selatan

Di samping itu, Perdana Menteri Korsel, Han Duck-soo mengatakan bahwa ia secara konsisten menentang deklarasi darurat militer.

“Tetapi saya sangat menyesal tidak dapat menghentikannya. Saya dengan tulus meminta maaf karena telah menyebabkan rasa sakit dan kebingungan bagi setiap warga negara,” kata dia.

Sementara Ketua Parlemen Woo Won-shik telah menggunakan kewenangannya untuk membentuk komite khusus guna meluncurkan penyelidikan parlemen terhadap Yoon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *