628 Rumah Rusak Berat di Sukabumi
JAKARTA — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, meninjau fase tanggap darurat bencana hidrometrologi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Ahad (8/12/2024). Dia mengatakan, jumlah rumah yang rusak berat mencapai 628 unit.
Suharyanto mengatakan, penanganan rumah warga yang rusak berat harus tertangani dengan tepat, karena tidak semua rumah harus di relokasi. “Untuk penanganan rumah rusak berat, kalau kita lihat petanya terpencar begitu, sebanyak 628 rumah rusak berat ini, tidak semuanya harus di relokasi karena mengalami dampak dari bencana yang berbeda-beda,” kata Suharyanto mengutip laman BNPB.
Adapun Kepala BNPB kembali memimpin Rapat Koordinas (Rakor) yang dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Sukabumi. Dalam alam arahannya, Suharyanto mencatat penanganan akses jalan yang tertutup sudah berjalan dengan baik, tetapi harus ditingkatkan.
“Saya mencatat, Alhamdulillah, kondisi jalan sudah bisa di lewati semua, meskipun perlu kehati-hatian. Ini nanti, tolong semua untuk fokus kesitu, jangan sampai masih ada rakyat yang terisolir,” kata Suharyanto.
Selanjutnya, Suharyanto menekankan agar pendistribusian pasokan BBM yang sudah berjalan dengan baik diupayakan untuk tidak sampai tersendat.
“Kemudian juga pendistribusian pasokan BBM yang Alhamdulillah sudah ada, terimakasih Pak Bupati beserta Pertamina dan jajaran, tolong ini diikuti terus jangan sampai ketersediaan dan pasokan BBM ini tersendat,” kata Suharyanto.
Seusai rakor, Suharyanto, kembali menuju pos pengungsi yang terletak di Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Ahad. Kepala BNPB bersama jajaran melakukan perjalanan dengan kendaraan roda dua dengan jarak tempuh selama satu jam dari Kantor Gegerbitung.
Sesampainya di pos penungsian, Suharyanto langsung berjumpa dan berbincang dengan warga serta memastikan kebutuhan logistik warga pengungsi sudah terpenuhi dan tidak kekurangan suatu apapun.