6 Februari 2025
Warga Palestina Wafat di Penjara Israel

Penjara Israel dok.anadoluagency

TEL AVIV — Menurut kelompok urusan tahanan pada Ahad (1/12/2024), dua tahanan Palestina dari Gaza meninggal dalam tahanan Israel.

Pernyataan bersama oleh Komisi Urusan Tahanan Palestina, Masyarakat Tahanan Palestina, dan Asosiasi Dukungan Tahanan dan Hak Asasi Manusia Addameer menyebutkan, Mohammad Abdel Rahman Idrees (35 tahun) meninggal di Penjara Ofer, sebelah barat Ramallah pada Jumat (29/11/2024), setelah ia dilaporkan hilang pada tanggal 25 Agustus 2024.

Tahanan kedua diidentifikasi sebagai Muaz Khaled Rayan, (31) tanpa memberikan rincian tentang tempat kematiannya. Pernyataan itu mengatakan Rayan, yang menderita kelumpuhan total sebelum penangkapannya pada 21 Oktober 2024, telah meninggal pada 2 November.

Menurut pernyataan itu, setidaknya 47 tahanan telah meninggal dalam tahanan Israel semenjak 7 Oktober 2023.

“Kondisi bencana yang dihadapi para tahanan, terutama yang sakit dan terluka, akan menyebabkan lebih banyak lagi kematian di penjara dan kamp Israel,” sebut pernyataan itu.

Menurut data Palestina, tentara Israel telah menahan lebih dari 11.900 warga Palestina semenjak Oktober lalu. Namun, angka itu tidak termasuk mereka yang ditangkap dari Jalur Gaza yang jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan.

Adapun Israel melancarkan perang genosida di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas Oktober lalu. Serangan Israel menyebabkan lebih dari 44.300 orang wafat, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Memasuki genosida tahun kedua di Gaza telah menuai kecaman internasional yang semakin meningkat. Para pejabat dan lembaga menyebut serangan serta pemblokiran bantuan kemanusiaan sebagai upaya yang disengaja untuk menghancurkan penduduk.

Di samping itu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) juga mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *