Naskah Khutbah Jumat: Jangan Salah Pilih

0

Pemilihan Umum dok.adobestock

JAKARTA — Naskah khutbah Jumat: Oleh Pendakwah lulusan S2 jurusan Aqidah, Universitas Islam Madinah, dan Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi’i Jember, Ustadz Abdullah Zaen Lc.,MA

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
أَمَّا بَعْدُ، فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرَ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد اللهم بارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد

Jamaah Jumat rahimakumullah…

Marilah kita meningkatkan ketakwaan kepada Allah ta’ala secara serius. Yaitu dengan mengamalkan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam. Serta menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam.

Jamaah Jumat yang semoga dimuliakan Allah…

Kita hidup di dunia ini selalu dihadapkan dengan pilihan. Mulai dari hal kecil, seperti memilih sayur atau buah saat belanja harian. Hingga hal yang prinsipiil, seperti memilih keyakinan.

Sikap orang berbeda-beda dalam menjatuhkan pilihannya. Ada yang bersikap acuh tak acuh dan cuek dalam menentukan pilihannya, walaupun itu terkait dengan hal prinsipiil. Sebaliknya ada yang sangat perfeksionis, segala sesuatu pengin serba sempurna, bahkan dalam hal yang remeh sekalipun.

Muslim bijaksana adalah yang selalu memiliki pertimbangan matang, sebelum menjatuhkan pilihannya. Apalagi bila terkait dengan prinsip hidup atau hajat orang banyak. Sebab setiap pilihan itu pasti memiliki konsekwensi. Ada yang konsekwensinya berat dan panjang. Adapula yang konsekwensinya ringan dan bersifat sesaat.

Kaum muslimin yang kami hormati…

Pilihan keyakinan akidah adalah merupakan pilihan yang berkonsekwensi paling berat dan panjang. Sebab bukan hanya membawa dampak di dunia, namun hingga ke akhirat. Allah ta’ala berfiman,

وَقُلِ الۡحَـقُّ مِنۡ رَّبِّكُمۡ‌ ۖ فَمَنۡ شَآءَ فَلۡيُؤۡمِنۡ وَّمَنۡ شَآءَ فَلۡيَكۡفُرۡ ‌ۙاِنَّاۤ اَعۡتَدۡنَا لِلظّٰلِمِيۡنَ نَارًا ۙ اَحَاطَ بِهِمۡ سُرَادِقُهَا‌

“Katakanlah (wahai Muhammad) kebenaran itu dari Rabb kalian. Barang siapa yang mau mempercayainya, silakan beriman. Dan barang siapa tidak mempercayainya, silakan kafir. (Namun) sungguh Kami telah menyediakan siksa neraka bagi orang-orang kafir. Api neraka akan selalu mengepung mereka”. (QS. Al-Kahfi ayat 29).

Ayat di atas menjelaskan bahwa buntut pilihan akidah itu sangat panjang. Bila salah memilih, maka akibat buruknya akan dirasakan hingga ke akhirat kelak. Terancam siksa pedih selama-lamanya di neraka. Sebaliknya, jika kita benar dalam memilih akidah, maka efek positifnya akan kita nikmati selama-lamanya di surga Allah ta’ala.

Sidang Jumat rahimakumullah…

Pilihan sikap dan perilaku keseharian pun memiliki konsekuensi yang akan kita tanggung. Allah ta’ala berfirman,

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

“Ingatlah ketika Tuhan kalian berfirman, “Jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat untuk kalian. Akan tetapi jika kalian kufur: sungguh azab-Ku sangatlah keras”. (QS. Ibrahim ayat 7).

Kita memiliki dua pilihan dalam bersikap. Mensyukuri nikmat atau mengkufurinya. Masing-masing dari dua pilihan sikap ini mempunyai konsekuensi yang berbeda. Jika kita mensyukuri nikmat, walaupun terasa sedikit, niscaya Allah akan menambah dan melipatgandakan nikmat-Nya. Sebaliknya bila kita kufur nikmat, maka kemungkinan besar Allah akan mencabut nikmat tersebut. Na’udzubillah min dzalik.

أقول قولي هذا، وأستغفر الله لي ولكم ولجميع المسلمين والمسلمات، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.

Khutbah Kedua

Sidang Jumat yang kami hormati…

Di antara bentuk pilihan yang akan kita hadapi sebentar lagi, adalah memilih pemimpin negeri tercinta ini. Ada di antara kita yang telah menentukan pilihannya, dan ada pula yang belum menentukannya.

Dalam menetapkan pilihan, kita tidak boleh asal-asalan. Sebab ada pertanggungjawaban dan konsekuensinya. Jika pilihannya tepat, maka insyaAllah kita akan menikmati dampak positif bagi negeri ini. Namun bila kita salah pilih, maka penderitaanlah yang akan menanti. Na’udzubillah min dzalik…

Calon pemimpin yang layak dipilih adalah calon yang berkompeten. Yakni yang memiliki kriteria keimanan, fisik yang kuat, pengetahuan yang luas, amanah yang teruji dan berkarakter penyayang. Adapun yang tidak layak dipilih adalah yang tidak memiliki kriteria-kriteria di atas.

Sangat rugi bila kita memilih hanya berdasarkan bayaran uang atau sembako. Yang sejatinya bakal habis hanya dalam hitungan bulan, bahkan hari. Setelah itu hidup akan susah kembali, selama sekian tahun ke depan.

Sejatinya penggelontoran dana dan sembako dengan tujuan mempengaruhi pilihan rakyat, adalah bentuk upaya pembodohan masyarakat. Sebab mereka dilatih untuk tidak bersikap kritis dalam menentukan pilihannya. Ibarat disuapi permen manis agar ketagihan, lalu akibatnya menderita penyakit diabetes berkepanjangan.

Sangat rugi pula jika kita menentukan pilihan hanya karena terpengaruh gimik atau trik rekayasa penarik perhatian. Ketahuilah bahwa hal yang terpenting itu adalah gagasan-gagasan cerdas dan ide-ide bernas yang disampaikan. Bukan gimik murahan.

Sadarlah, bahwa kita sedang memilih pemimpin negara, bukan tukang joget atau yang lainnya.

هذا؛ وصلوا وسلموا –رحمكم الله– على الصادق الأمين؛ كما أمركم بذلك مولاكم رب العالمين، فقال سبحانه: “إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً”.

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد، اللهم بارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد.

الهم ولِّ علينا خيارنا، واكفنا شرارنا

Ya Allah jadikanlah orang-orang baik sebagai pemimpin kami. Dan lindungilah kami dari orang-orang jahat.

الهم ولِّ علينا خيارنا، واكفنا شرارنا

Ya Allah jadikanlah orang-orang baik sebagai pemimpin kami. Dan lindungilah kami dari orang-orang jahat.

الهم ولِّ علينا خيارنا، واكفنا شرارنا

Ya Allah jadikanlah orang-orang baik sebagai pemimpin kami. Dan lindungilah kami dari orang-orang jahat.

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين. أقيموا الصلاة…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *